Muhammadiyah Meminta Perubahan Perspektif Bantuan Kemanusiaan Internasional di Sidang PBB Jenewa
JENEWA — Pada tanggal 26 Juni 2019 pukul 10.00-12.30 waktu setempat di Room XVIII, Palais des Nations, Geneva, Rahmawati Husein, PhD, Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), menjadi pembicara dalam panel tingkat tinggi Persyarikatan Bangsa-Bangsa (PBB) – UN ECOSOC di Jenewa, Swiss.
Adapun panel itu bertemakan “Penguatan Aksi Kemanusiaan: Langkah ke Depan untuk Meningkatkan Pelokalan dan Pelibatan Masyarakat untuk Respon yang Lebih Inklusif dan Efektif”.
Dalam kesempatan tersebut, Rahmawati menyampaikan jika organisasi international harus mau berubah dan memiliki perpektif yang baru dalam memberikan bantuan kemanusiaan.
“Organisasi Internasional perlu melihat mekanisme yang dipakai di negara tujuan, tidak asal datang tanpa memahami arsitektur kemanusiaan,” kata Rahmawati.
Di samping itu, Rahmawati juga menyampaikan bahwa organisasi internasional perlu bekerjasama dengan organisasi lokal secara sejajar.
Menurut Rahmawati, seharusnya organisasi internasional tidak mengarahkan sesuai keinginan atau praktik seperti yang mereka biasa lakukan. “Para pelaku internasional tersebut perlu mencari tahu pemain lokal, memahami cara kerja organisasi lokal dan mendukung upaya yang dilakukan, bukan malah sebaliknya,” kata Rahmawati.
Pada kesempatan itu, Rahmawati juga menegaskan perlunya memahami semua aktor, baik pemerintah di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten, kelompok swasta, organisadi nonpemerintah, LSM, komunitas, kampus dan sebagainya.
Hal tersebut disampaikan Rahmawati Husein berkaitan pengalaman Muhammadiyah dalam respon gempa bumi dan tsunami di Sulawesi. “Sehingga para aktor internasional dapat mengenali, memperkuat, dan melengkapi kapasitas pelaku di tingkat lokal dengan lebih baik serta menjelaskan investasi kapasitas apa yang paling bermanfaat untuk menjawab kesenjangan yang ada,” papar Rahmawati yang sampaikan pada sesi high-level panel strengthening humanitarian action: next steps to advance localization and engage communities for a more inclusive and effective humanitarian response.
Rahmawati sampaikan dalam forum The ECOSOC Humanitarian Affairs Segment (HAS) bertemakan “promoting action to save lives, reach those in need and reduce humanitarian risk, vulnerability and need”.
Di sela-sela acara itu, Rahmawati sempat berseloroh, “Sekali-kali berseragam Aisyiyah di PBB.” Selain itu, Rahmawati juga menyampaikan pandangan di hadapan 100 negara dan organisasi internasional tentang pentingnya penguatan kapasitas lokal dalam penanganan bencana dan pentingnya internasional organisasi bekerjasama, mendukung organisasi lokal, serta membiarkan organisasi lokal menjadi garda depan. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow