Muhammadiyah bersama Forum Lintas Agama Serukan Sembilan Sikap Terkait Pemilu
JAKARTA – Muhammad Izzul Muslimin, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bersama dengan sejumlah tokoh lintas agama, mengajukan seruan untuk melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) sesuai jadwal, dengan damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan, dan bermartabat.
Seruan tersebut disampaikan dalam Forum Peduli Indonesia Damai (FPID) di Gereja Katedral, Jakarta, pada Rabu (6/12), sebagai persiapan menyambut Pemilu Serentak yang akan berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024.
“Kami berharap agar seluruh komponen masyarakat bersama-sama menjaga agar Pemilu ini dapat berjalan secara jujur dan adil, serta memenuhi prinsip langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber), karena hasilnya akan memberikan manfaat yang nyata jika prinsip luber-jurdil dijalankan. Namun, jika ada pelanggaran, hal itu dapat menyebabkan ketidakharmonisan, dan itu adalah sesuatu yang tidak kita harapkan terjadi,” ungkap Izzul Muslimin.
Izzul menegaskan bahwa seruan bersama ini tidak hanya ditujukan kepada pelaksana, penyelenggara, dan peserta Pemilu, tetapi kepada seluruh masyarakat Indonesia agar bersama-sama menjaga dan mengawasi pelaksanaan Pemilu 2024.
“Ketika masyarakat peduli, maka pelaksana dan peserta Pemilu tidak dapat sembarangan. Namun, jika masyarakat bersikap toleran terhadap politik uang, hal itu akan berdampak pada kualitas luber-jurdil,” ucapnya.
Seruan dari Forum Peduli Indonesia Damai mencakup sembilan poin yang dibacakan secara bergantian oleh tokoh agama dari berbagai lintas keyakinan. Poin-poin tersebut antara lain:
- Memelihara persatuan dan kesatuan Indonesia, serta mengedepankan kepentingan nasional di atas kelompok, golongan, dan partai politik.
- Meneguhkan kembali konsensus kebangsaan Indonesia berbasis Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat, kebangsaan, dan kenegaraan.
- Mendesak terselenggaranya Pemilu sesuai waktu yang telah ditentukan, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan, dan bermartabat, serta menuntut netralitas penyelenggara Pemilu, aparatur negara, aparatur pemerintah, dan aparatur desa/kelurahan dalam pelaksanaan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden dan Pemilihan Legislatif.
- Memelihara dan mewujudkan stabilitas sosial, politik, dan keamanan nasional, serta menghentikan berbagai upaya adu domba, penyebaran berita palsu (hoax) yang berpotensi memecah belah bangsa, dan menghentikan upaya konflik sosial dan politik yang dapat mengarah pada situasi destruktif dan kekacauan.
- Membangun kesiapsiagaan nasional untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan turbulensi politik dan berbagai ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan keamanan yang berbahaya dan merugikan kepentingan nasional.
- Mendesak pemulihan rasa keadilan bagi rakyat, membersihkan institusi penegak hukum dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta melakukan pengawalan terhadap upaya penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum dan hati nurani rakyat.
- Mendorong terwujudnya rekonsiliasi nasional dan kedekatan di antara pemimpin bangsa, menyelamatkan kehidupan bangsa, menciptakan demokrasi yang etis, dan mengupayakan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.
- Mengajak seluruh warga bangsa untuk berdoa dan menggerakkan kekuatan spiritual untuk keselamatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- Mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat tradisi di seluruh Indonesia untuk menyatukan barisan, memperkokoh solidaritas sosial dan solidaritas kebangsaan sebagai gerakan Indonesia Damai di semua tingkatan secara terpadu dan berkelanjutan.
Izzul Muslimin menyampaikan harapannya agar Pemilu ini berjalan sukses dan membawa kemajuan yang lebih baik bagi bangsa ini. "Semoga seruan kami menjadi perhatian kita semua dan dapat terwujud," pungkasnya dilansir dari muhammadiyah.or.id.
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow