MCCC DIY Siap “Bertempur” Hadapi Omicron
YOGYA – Dalam beberapa hari terakhir ini kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan cukup tajam karena munculnya varian Omicron. Setelah sebelumnya melandai di kisaran angka 100, per 26 Januari 2022 terdapat 7.010 kasus baru. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bertambah 23 kasus. Para ahli memprediksi puncak kasus varian omicron akan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret 2022.
Menanggapi hal ini, Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Wilayah DIY menggelar rapat daring (Kamis, 27/1) guna bersiap mengantisipasi lonjakan penyebaran Covid-19 gelombang ketiga di wilayah DIY. Rapat dipimpin Ketua Pengarah MCCC DIY, Arif Jamali Muis, dihadiri anggota MCCC DIY, perwakilan MCCC se-DIY, ortom, Perguruan Tinggi Muhammadiyah & ‘Aisyiyah, Lazismu DIY, dan Rumah Sakit PKU se- DIY.
Dalam rapat tersebut, dibahas beberapa hal tentang persiapan MCCC DIY. Terkait shelter, dari Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengatakan bahwa mereka membutuhkan waktu untuk menyiapkan tempatnya. Karena, tempat yang pernah digunakan sebagai shelter sekarang untuk berbagai kegiatan kampus, sehingga perlu diatur ulang. Meskipun begitu, pihak Unisa siap membuka kembali shelter sebagai tempat isolasi positif Covid-19.
Dari shelter Gose Bantul untuk saat ini difokuskan sebagai tempat vaksinasi oleh RS PKU Muhammadiyah Bantul sampai Maret 2022, sehingga belum bisa difungsikan sebagai tempat karantina bagi pasien tanpa gejala. Beberapa shelter lain juga masih perlu dikomunikasikan lebih lanjut
Untuk AmbulanMu siap dikerahkan untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19. “Ada atau tidak ada Covid-19, AmbulanMu selalu siap beroperasi. Kami akan menyesuaikan kebutuhan, termasuk memilah mana nantinya yang dikhususkan untuk Covid-19,” jelas Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM DIY, Ridwan Furqoni.
MCCC Daerah se-DIY juga siap menghadapi gelombang ketiga Covid-19. MCCC Sleman melalui laporannya tengah berkoordinasi dan menyebarkan sejumlah informasi terkait naiknya kasus Covid-19 ke MCCC Cabang dan Ranting, serta Lazismu dan AmbulanMu se- Sleman, terlebih kasus Covid-19 di Kabupaten Sleman juga semakin meningkat.
Selain Sleman, di Kabupaten Bantul juga mengalami peningkatan kasus. Karena itu, MCCC Bantul tetap menyiapkan RS PKU Muhammadiyah Bantul untuk menangani Covid-19. Dalam hal ini, RS PKU Muhammadiyah Bantul mengedepankan unsur promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta melakukan tindakan penanganan lainnya.
PDM Bantul juga menunggu arahan PWM DIY tentang tata cara ibadah seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 kali ini. “Saya kira ini perlu ditegaskan kembali, supaya masjid-masjid cabang kembali longgar shafnya saat shalat,” ujar Budi Santoso, Wakil Direktur Humas dan Informasi RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Lazismu DIY juga bersiap menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Cahyono, Ketua Lazismu DIY, menyatakan siap menyalurkan dana operasional shelter bila dibuka dan memobilisasi AmbulanMu untuk menanggulangi Covid-19 bersama MPS PWM DIY. Lazismu juga akan berkoordinasi dengan seluruh kantor daerah dan layanan untuk memperkuat finansial atau pendanaan bagi MCCC setempat.
“Seluruh potensi dan kekuatan dari kantor layanan kita gerakkan untuk mempersiapkan diri untuk menanggulangi Covid-19,” papar Cahyono.
Tentunya, masyarakat Indonesia tidak berharap gelombang ketiga kasus Covid-19 akan terjadi. Karena itu, Arif Jamali mengingatkan kepada MCCC untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama warga Muhammadiyah terkait Covid-19 dan pentingnya protokol kesehatan agar mencegah penularan Covid-19.
“MCCC DIY siap untuk berkoordinasi dalam menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan gelombang ketiga Covid-19. Kita berharap untuk selalu bersiap dan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita semua,” ucap Arif Jamali. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow