LSB PWM DIY Bangun Kantong Seni Budaya lewat Mimbar Kebudayaan
YOGYA - Seni budaya menjadi salah satu media yang ampuh dalam dakwah islamiyyah. Dengan menyampaikan ajaran - ajaran Islam melalui pertunjukkan seni, diharapkan akan membuat masyarakat akan tertarik mendalaminya, selama seni yang ditampilkan tidak bertentangan dengan syariat.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) melalui Lembaga Seni Budaya (LSB) mencoba hal tersebut dengan menggelar Mimbar Kebudayaan pada Rabu (8 Jumadil Awwal 1445 H bertepatan 22 November 2023) di Aula Gedung Dakwah Muhammadiyah DIY.
Dalam acara ini, beberapa seniman Muhammadiyah DIY menunjukkan kebolehannya dalam menampilkan berbagai pertunjukan kesenian. Mulai dari penampilan macapat dari Muhammad Bagus Febriyanto dan Bambang Sugeng Haryanto, pembacaan puisi peduli Palestina dari siswi SD Muhammadiyah Karangkajen, serta penampilan musik dari grup band Cah Angon.
Mimbar Kebudayaan ini juga turut menghadirkan Budayawan dan Sastrawan senior Mustofa W. Hasyim yang menyampaikan Khutbah Kebudayaan mengenai kondisi kantung - kantung seni Muhammadiyah DIY di masa lalu dan terkini. Selain itu, beliau juga memaparkan langkah - langkah agar kantung seni Muhammadiyah bisa hidup dan berkembang mewarnai dakwah persyarikatan.
“Ini adalah memang kegiatan dan program pertama LSB PWM DIY. Sebagai media konsolidasi dan ta'aruf pelaku seni budaya se-DI. Semoga ada lagi di tahun-tahun selanjutnya agar kegiatan seni budaya turut mewarnai dakwah Muhammadiyah,” ucap Ketua LSB PWM DIY Dian Korprianing Nugraha, S.Pd., S.S., M.Pd.
Tambah Dian, dengan banyak mengadakan kegiatan seni budaya seperti ini juga menjadi bukti bahwa dakwah itu tidak selalu harus serius dan kaku. Justru bisa dilakukan dengan suasana yang gembira namun bermakna.
Apalagi dari Majelis Tarjih dan Tajdid sudah memutuskan bahwa Kebudayaan dan Kesenian hukumnya mubah atau boleh. Selama tidak mengarah dan mengakibatkan fasab (kerusakan), dharar (bahaya), ishyan (kedurhakaan) dan ba'id 'anillah (terjauhkan dari Allah).
Senada dengan Dian, Wakil Ketua PWM DIY Iwan Setiawan, M.S.I. juga menilai kegiatan Mimbar Kebudayaan ini juga menunjukkan bahwa dakwah Muhammadiyah itu mencakup semua bidang, tak terkecuali seni budaya.
Maka, Mimbar Kebudayaan ini diharapkan bisa jadi acara rutin dan dilaksanakan pada setiap daerah di DIY, setidaknya tiga bulan sekali.
“Di sini, kita bisa membaca puisi, bernyanyi, dan apapun itu yang sekiranya membangkitkan potensi seni budaya. Kalau bisa membuat wahana kesenian, kita juga bisa membangun kantong - kantong seni budaya Muhammadiyah DIY,” ucap Iwan.
Tak hanya menyampaikan sambutan, baik Ketua LSB dan Wakil Ketua PWM DIY juga ikut membacakan puisi. Dian menyampaikan dua puisi berbahasa Jawa yang ditulis sendiri olehnya. Pertama berjudul “Pilah Pilih” yang berisikan tentang refleksi memilih pemimpin yang amanah bersih supaya hidup berkah, tidak menerima bujuk rayu money politic dan sebagainya, serta melihat juga lihat track record pemimpin tersebut.
Judul yang kedua adalah “Guyub Rukun” dimana dian mengajak semua orang untuk saling bahu membahu merespon lingkungan sekitar. Ketika ada anak yang tidak mampu harus kita tolong dan tak lupa saling berkolaborasi satu sama lain untuk kebaikan.
Sedangkan Iwan membacakan puisi berjudul “Muhammadiyah” yang berkisah tentang tokoh Muhammadiyah, dari KH. Ahmad Dahlan sampai KH. A.R. Fakhruddin yang mampu memberikan keteladanan kepada seluruh masyarakat. Dari pemikiran dan kiprah mereka juga dapat menjadi inspirasi dan role model dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow