ads
Status Baru Tak Halangi LP4H PWM DIY Tancap Gas Jalankan Empat Program Unggulan

Status Baru Tak Halangi LP4H PWM DIY Tancap Gas Jalankan Empat Program Unggulan

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Menjadi lembaga baru di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY tak menghalangi Lembaga Pengkajian Pengawasan dan Penjaminan Produk Halal (LP4H) untuk tancap gas dalam merancang dan melaksanakan program-program kerja unggulan.

Ini disampaikan langsung oleh Dr. Apt. Nina Salamah, M.Sc., ketua LP4H PWM DIY dalam wawancaranya kepada mediamu.com usai Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LP4H PWM DIY di Aula Gedung Muhammadiyah Yogyakarta, pada Sabtu (9/12).

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Dalam rakerwil tersebut, Nina dan jajaranya menyepakati berbagai program kerja, yang empat di antaranya menjadi program unggulan dan akan diprioritaskan pelaksanaanya oleh LP4H PWM DIY. Ketiga program tersebut adalah: Pelatihan juru sembelih halal, pendampingan produk halal bagi UMKM, seminar gizi halal untuk rumah sakit, dan pealtihan kantin halal sekolah.

“Empat program itu yang menjadi unggulan dan kita prioritaskan, karena kebutuhannya di lapangan sudah mendesak,” kata Nina.

Program kerja pelatihan juru sembelih halal, lanjut Nina, nantinya akan bekerja sama dengan pihak Juru Sembelih Halal (Juleha) DIY. Tak tanggung-tanggung, bahkan LP4H PWM DIY langsung membuat kesepakatan MoU dengan Juleha saat rakerwil.  Dan sebagai tindak lanjut, program pelatihan ini nantinya akan membidani pembukaan rumah pemotongan ayam bersertifikat halal.

Program pelatihan juru sembelih halal dan turunannya nantinya akan digarap di awal tahun. Ini, menurut Nina, didasari karena kebutuhan juru sembelih dan rumah pemotongan bersertifikat halal yang kian meningkat. Karenanya, perlu gerak cepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Karena saat ini rumah pemotongan ayam yang bersertifikat halal itu minim sekali, sementara pelaku usaha yang membuat produk dengan bahan ayam sangat banyak sehingga mereka kesulitan mendapatkan produk dari rumah pemotongan ayam yang bersertifikat halal,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nina dan jajaranya menargetkan setidaknya satu rumah pemotongan ayam dibuka di setiap kabupaten/kota. Nantinya rumah pemotongan tersebut akan berada di bawah Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Jika telah tercapai, berlanjut ke setiap Pimpinan Cabang Muhammadiyah.

Setelah pelatihan juru sembelih halal, program unggulan kedua yang direncanakan adalah pendampingan produk halal bagi UMKM. Program ini, menurut Nina, akan dikolaborasikan dengan Lembaga Pengembang (LP) UMKM dan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Masjid (LPCRM) PWM DIY.

“Nanti itu bekerja sama dengan LPCRM dan LP UMKM. Mungkin nanti penyelenggaranya bisa dari cabang. Biasanya pelatihan untuk pendamping ini dilakukan online, baru nanti pendampingannya terhadap produk-produk di UMKM dilakukan offline di lapangan langsung,” jelas Nina.

Tujuan program pendampingan produk halal ini adalah agar ada pendamping bagi pelaku usaha yang akan mendaftarkan sertifikat halal pada produknya. Jadi, Kata Nina, harapanya seluruh produk pelaku usaha se-DIY sudah bersertifikat halal semua.

Program unggulan ketiga adalah seminar gizi halal untuk rumah sakit. Dalam program ini, LP4H PWM DIY akan berkolaborasi dengan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM DIY. Tujuan utamanya selain menyebarkan edukasi terkait gizi halal, juga untuk menyiapkan rumah sakit Muhammadiyah menjadi rumah sakit syariah.

Program unggulan terakhir yang digagas LP4H PWM DIY dalam rakerwil kali ini adalah pelatihan kantin halal. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah nantinya akan menjadi mitra kolaborasi, dan targetnya adalah menciptakan kantin yang terstandarisasi halaln tayyiban di setiap sekolah Muhammadiyah.

Tersusunnya program kerja unggulan ini bukannya tanpa kendala. Nina menyebut bahwa ketidak adaan model lembaga menjadi tantangan tersendiri bagi LP4H PWM DIY untuk berjalan. Meski begitu, ia tetap yakin dan percaya ke depannya lembaga ini akan mampu menjalankan program-programnya.

“Kendalanya kami tak punya role model lembaga. Sebelumnya kan belum ada ya untuk lembaga halal. Jadi kami berjalan pelan-pelan saja sambil menyesuaikan diri,” tandasnya. (*)

 

Wartawan: Fatan Asshidqi

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow