LP4H DIY Laksanakan Rakerwil, Harapkan Sinergi dan Kerja Sama Berbagai Pihak
YOGYA - Lembaga Pengkajian Pengawasan dan Pendampingan Produk Halal (LP4H) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY menggelar rapat kerja wilayah untuk merumuskan dan menggagas program kerja selama setahun ke depan. Dr. Apt. Nina Salamah, M.Sc., sebagai ketua LP4H PWM DIY dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama dalam pelaksanaan program kerja lembaganya ke depan.
Dalam acara yang berlangsung di Aula Gedung PWM DIY pada Sabtu (9/12), Nina mengaku bahwa lembaga yang notabenenya baru ini, tidak dapat berjalan sendiri, dan akan sangat butuh kerja sama berbagai pihak di antaranya: Lembaga Pengembang UMKM (LP UMKM), Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) di seluruh DIY.
“Dari hasil evaluasi, lembaga ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk kegiatan selanjutnya. Meski telah bekerja sama dengan tiga Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah di Yogya di bidang halal center, kami masih membutuhkan kerja sama lain. Maka dari itu, kami mengundang beberapa majelis dan lembaga untuk bekerja sama, seperti LP UMKM untuk database UMKM, MPKU untuk menyelenggarakan seminar dan untuk sertifikat gizi halal yang diperlukan rumah sakit menuju rumah sakit syariah,” tuturnya.
Selain itu, dalam rakerwil ini LP4H PWM DIY mengadakan kerja sama dengan Juru Sembelih Halal (Juleha) DIY. Ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara LP4H PWM DIY dan Juleha DIY. Ke depannya, kata Nina, kolaborasi ini akan memenuhi kebutuhan akan juru sembelih halal di DIY.
“Juru sembelih halal itu darurat, mungkin ada banyak orang yang bisa menyembelih, tapi masih belum terorganisir. Masalah ini yang kami ingin selesaikan dengan kerja sama ini,” ucapnya.
Ketua Umum PWM DIY, Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.Ag., dalam sambutannya mendukung penuh langkah dan rencana LP4H PWM DIY ke depan. Menurutnya, lembaga ini amat penting dalam menjamin konsumsi masyarakat terlisensi halal dan tayyiban.
Menurut Ikhwan, kehalalan makanan atau minuman yang dikonsumsi masyarakat itu bukan hanya urusan materil. Lebih jauh, kehalalan produk akan berhubungan langsung dengan urusan akhirat.
“Kalau kita kembali menilik bagaimana kita hidup itu pondasinya makanan dan minuman. Sampai-sampai, ini bukan urusan dunia saja tapi juga nembus ke akhirat. Maka Rasul mengingatkan bahwa sesungguh apapun doa, jika masih dicampuri keharaman di dalamnya maka tertolak. Sehingga ini bukan saja gaya hidup di dunia, tapi juga urusan di akhirat,” jelasnya.
Pimpinan Wilayah berazam serius untuk membantu perkembangan dan progress dari LP4H. Dalam internal pimpinan, kata Ikhwan, sudah dihimpun data-data UMKM dari Muhammadiyah Jogja Expo kemarin.
“Ke depannya data-data itu harus segera ditindak lanjuti,” pesan Ikhwan.
Wakil ketua PWM DIY yang membidangi LP4H, Dr. Yayan Suryana, M.Ag., dalam kata penutupnya berharap agar program LP4H ini menjadi ikhtiar kita bersama. Menurutnya, melalui LP4H ini PWM DIY telah menetapkan dakwah melalui jalur isu halal. Untuk itu Yayan mengajak semua majelis, lembaga, dan pimpinan yang terlibat untuk bersinergi bersama.
“Bukan hanya memperluas peran, tapi melalui LP4H ini PWM DIY juga ingin memberi jaminan bagi masyarakat untuk menyediakan gaya hidup halal. Ini membutuhkan upaya yang simultan bukan sehari jadi, apalagi ini lembaga baru. Mudah-mudahan nanti bersama-sama bersinergi untuk mengembangkan LP4H,” tandasnya. (*)
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow