Kolaborasi Lazismu DIY dengan TI UAD untuk Kembangkan Layanan Basis Digital

Kolaborasi Lazismu DIY dengan TI UAD untuk Kembangkan Layanan Basis Digital

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Program kolaborasi dilakukan dua institusi Muhammadiyah, yakni Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Lazismu DIY. Keduanya bekerjasama dalam  program Studi Proyek Independen (SPI) melalui Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud).

Acara pelepasan pelaksanaan SPI dilaksanakan pada Jum’at (5/11) diikuti 7 mahasiswa. Mereka ditugaskan membuat program layanan basis digital sebagai pengembangan teknologi dan informasi di lembaga kemanusiaan Lazismu DIY.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Program Kampus Merdeka oleh Prodi Teknik Informatika UAD bernama SPI (Studi Proyek Independen) bertujuan memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Harapannya, bisa membantu Lazismu dalam menyelesaikan masalah layanan basis digital,” jelas Guntur Maulana, Koordinator SPI UAD.

Pembelajaran program Kampus Merdeka akan memberikan tantangan dan kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih produktif, inovatif, kreatif, serta mampu mengaplikasikan ilmu akademik dalam layanan masyarakat.

Arfiani, Pembimbing Mahasiswa Program SPI, mengatakan bahwa ilmu di Prodi Teknik Informatika bisa diterapkan di Lazismu DIY dengan memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi mahasiswa, misalnya ketika bertemu banyak pihak.

“Hal positif program ini, mahasiswa diminta membuat program/proyek untuk bisa dijalankan oleh lembaga (Lazismu). Semoga kerjasama ini terus berkelanjutan,” tutur Arfiani.

Selain penerapan ilmu akademik ke dalam dunia kerja, program ini juga diharapkan bermanfaat bagi masyarakat. “Pengalaman ini bisa diterapkan di daerah setempat dengan pengembangan media alternatif layanan sosial basis digital,” kata Jefree Fahana, Sekretaris Lazismu DIY.

Selama menjalankan program SPI di Lazismu DIY, mahasiswa mengembangkan beberapa aplikasi layanan basis digital dengan menerapkan standar layanan sosial yang sudah diterapkan lembaga. Dengan demikian mahasiswa bisa lebih kreatif mengembangkan media yang dibutuhkan Lazismu.

“Kegiatan ini sangat positif yang insya Allah bisa diaplikasikan di lapangan. Bagi mahasiswa, pembuatan mungkin sederhana, namun bila diterapkan Kantor Layanan Lazismu di DIY, manfaatnya sangat luar biasa,” ujar Cahyono, Ketua Lazismu DIY.

Perancangan program digitalisasi filantropis, tambah Cahyono, bisa memberikan tantangan bagi mahasiswa dalam pengembangan media layanan basis digital. Adanya pengalaman ini akan menjadi pola penyelesaian problematika di masyarakat sekitar dan memberikan dampak besar karena adanya tenaga ahli bidang IT. (*)

Berita diterima mediamu.com dari Lazismu DIY
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow