Kenal Dekat dengan PRM UGM: PRM Berbasis PTN yang Pertama di Yogya
YOGYA - Ada satu program prioritas yang dicanangkan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DI Yogyakarta, yaitu menginisiasi pembentukan ranting Muhammadiyah berbasis komunitas-komunitas masyarakat. Dengan begitu, diharapkan dakwah Muhammadiyah tidak lagi terbatas pada teritori wilayah saja, tetapi jadi lebih luas menjangkau berbagai komunitas masyarakat.
Salah satu ranting berbasis komunitas yang sedang diusahakan agar terbentuk secara resmi adalah Embrio Pimpinan Ranting Muhammadiyah Universitas Gadjah Mada (PRM UGM). Sesuai namanya, ranting ini sendiri berbasis pada komunitas akademisi dan aktivis Muhammadiyah yang berada di UGM.
Inisiasi untuk membentuk PRM UGM ini sudah direncanakan sejak 2021. Dengan tujuan sebagai wadah bagi para kader Muhammadiyah di UGM untuk berdakwah dan gerak kegiatannya lebih terorganisir. Anggota dari PRM UGM tentu saja seluruh warga UGM, mulai dari dosen, tenaga kependidikan,mahasiswa, hingga alumni UGM yang masih ingin berkiprah atau berkegiatan di Muhammadiyah.
“PRM UGM ini kami ajukan dengan pemikiran bahwa banyak kader Muhammadiyah yang selama ini berkiprah di Universitas Gadjah Mada tetapi belum mempunyai wadah yang mewadahi keseluruhan itu. Sehingga, kami ingin supaya kiprah kader-kader UGM ini bisa lebih terstruktur dan supaya kegiatan kader ini bisa lebih terorganisir dengan baik agar bisa lebih tepat sasaran, efektif dan efisien,” kata Ketua Embrio PRM UGM, Ir. Panjono, S.Pt., M.P., Ph.D., ASEAN.Eng, kepada Mediamu usai Musyran I, Sabtu (18/5).
PRM UGM ini bukan ranting pertama berbasis Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sebelumnya, sudah ada PRM di Universitas Indonesia dan selanjutnya di Institut Pertanian Bogor. PRM UGM ini merupakan ranting ketiga se-Indonesia sekaligus ranting pertama di DI Yogyakarta yang berbasis PTN.
Pembentukan PRM UGM ini masih belum resmi, masih harus melalui beberapa prosedur administrasi hingga keluar Surat Keputusan (SK) pendirian dan pengesahan struktur pimpinan. Untuk Itu, setelah Musyran I ini, PRM UGM akan mengajukan surat permohonan pendirian ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Depok untuk diteruskan ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman.
Kemudian, setelah mendapatkan SK pendirian, PRM UGM juga akan mengajukan permohonan mendapatkan SK penetapan pimpinan dari PCM Depok.
“Setelah turun (SK pendirian dan SK penetapan pimpinan), nanti kami akan memulai kegiatan dengan membuat rapat untuk menentukan program-program dan melakukan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, mulai dari kajian rutin hingga kegiatan-kegiatan yang bersifat kolaboratif,” jelas Panjono.
Lanjutnya, Panjono berharap keberadaan PRM UGM dengan program dan kegiatannya menjadi amalan amaliah, sehingga bermanfaat bagi seluruh warga Muhammadiyah di UGM. Untuk mewujudkannya, PRM UGM siap bekerja sama dengan seluruh pihak baik internal seperti ortom, PCM, PDM, dan seterusnya maupun eksternal meliputi kampus dan pihak terkait yang potensial dalam pengembangan masyarakat.
Untuk itu, Panjono berharap agar proses pendirian PRM UGM bisa segera rampung dan pimpinannya bisa dikukuhkan. “Sehingga, bisa segera bekerja sesuai dengan rencana yang telah disusun. Serta mendapatkan penerimaan dari seluruh pihak yang ada di Universitas Gadjah Mada maupun masyarakat pada umumnya,” harap peneliti di Fakultas Peternakan UGM itu.
Bagi yang ingin bergabung dengan PRM UGM, bisa langsung datang ke beberapa kegiatan terkait Muhammadiyah UGM, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang kerap mengadakan kajian di Masjid Al Muttaqin Tawangsari dan ortom lainnya, yaitu Tapak Suci dan Hizbul Wathan. Bisa juga dengan mengikuti infonya di instagram IMM, Tapak Suci, dan HW UGM sembari menunggu adanya instagram resmi PRM UGM. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow