Pengukuhan PRA se-Cabang Jetis Bantul

Pengukuhan PRA se-Cabang Jetis Bantul

Smallest Font
Largest Font

BANTUL - Empat Pimpinan Ranting 'Aisyiyah (PRA) se-Cabang Jetis, Kabupaten Bantul, periode 2022 - 2027, dikukuhkan oleh Ketua Pimpinan Cabang 'Aisyiyah (PCA) Jetis. Adapun 4 PRA (Pimpinan Ranting 'Aisyiyah) tersebut adalah Sumberagung, Patalan, Canden, dan Trimulyo.

Pengukuhan diselenggarakan pada rangkaian Pengajian Ahad Wage Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis pada Ahad (30 Rabi'ul Awwal 1445 H bertepatan 15 Oktober 2023) di Masjid Baiturrahim Sulang Lor, Kalurahan Patalan, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul.  

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Hadir dalam acara pengukuhan tersebut Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jetis, Pimpinan Cabang 'Aisyiyah Jetis, Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan 'Aisyiyah se-Cabang Jetis, Organisasi Otonom (Ortom) dan warga Muhammadiyah Kapanewon Jetis. 

Ketua PCA Jetis, Hj. Wartiyah, S.Pd., menyampaikan, Pimpinan Ranting 'Aisyiyah yang dikukuhkan ini agar segera melaksanakan program kerja berdasarkan pada kebutuhan di ranting masing-masing. 

"Segala permasalahan terkait dengan kebutuhan warga, terutama kaum perempuan, harus menjadi prioritas program kerja selama lima tahun mendatang," kata Hj. Wartiyah. 

Di bagian lain Ketua PCM Jetis, Endro Suwarno, S.E., menyampaikan, pasca pengukuhan agar Muhammadiyah Ranting yang belum melakukan musyawarah ranting agar segera melaksanakan Musyran.  

"Hal tersebut bertujuan agar persoalan di ranting dapat dikolaborasikan dengan Pimpinan Ranting 'Aisyiyah yang baru saja dikukuhkan," katanya. 

Sementara itu dalam uraian kajiannya, ustadz Chusnul Azhar, M.Pd.I., Ketua Majlis Tarjih  dan Tajdid PDM Bantul, menyampaikan, keutamaan pimpinan yang dikukuhkan beserta warga Muhammadiyah Jetis agar selalu aktif mengikuti kajian-kajian Agama Islam dan Kemuhammadiyahan.

"Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman keagamaan dan kemuhammadiyahan terus meningkat," kata Chusnul Azhar. 

Menyitir beberapa hadits, ustadz Azhar menekankan bahwa seorang muslim yang giat mengikuti kajian sejatinya sedang mencari ridha dan perlindungan Allah SWT.  

"Sebagian tanda orang muslim yang dikehendaki oleh Allah SWT untuk menjadi orang baik adalah dia memiliki semangat dalam mengikuti kajian," terangnya. 

Dalam beberapa ayat Al-Qur'an dijelaskan bahwa orang muslim yang berilmu diibaratkan sebagai orang yang sehat pengelihatan dan pendengarannya. Sedangkan orang yang tidak berilmu diibaratkan sebagaimana orang buta dan tuli (QS. Ar-Ra'd:16). (*) 

Wartawan: Affan Safani Adham

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow