ads
Kajian Ini Membahas Hukum Islam tentang Boneka Arwah

Kajian Ini Membahas Hukum Islam tentang Boneka Arwah

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Ada yang meyakini boneka bisa diisi “sesuatu” yang mampu menggerakkan dirinya. Kemudian, boneka seperti itu diajak berbincang segala macam hal. Belakangan ini, hal seperti itu disebut-sebut sebaai spirit doll dan disangkutpautkan dengan kehidupan selebriti.

Karena kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari agama, bagaimana agama Islam memandang kehidupan seperti itu? Kemudian, bagaimana muslim harus menyikapi?

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Pengajian Tarjih Muhammadiyah secara virtual pada Rabu (12/1) antara lain membahas hal ini. Narasumbernya adalah Dr. H. Sopa, M.Ag., Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Sopa memandang, boneka-boneka tersebut sama seperti jimat. Yakni, suatu benda yang diberi mantera atau rajah atau tulisan tertentu sehingga diyakini mempunyai kekuatan, kehebatan, atau kesaktian tertentu.

Boneka tersebut sebenarnya bukan diisi arwah, sebab arwah orang yang sudah meninggal dunia memiliki tempatnya sendiri di alam lain. Tapi, yang menjadi satu dengan boneka seperti itu adalah jin. Secara hukum, persoalan jimat pernah disa mpaikan Rasulullah SAW:

“Diriwayatkan dari Abdullah (bin Mas’ud), ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya ruqyah (yang tidak syar’i), jimat, dan pelet itu syirik.” (HR Abu Dawud)

“Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa menggantungkan jimat maka semoga Allah tidak menyempurnakan baginya, dan barang siapa menggantungkan jimat maka semoga Allah tidak memberkatimu.” (HR Imam Ahmad)

Masyarakat, termasuk para selebriti, perlu mendapatkan edukasi. Karena akan lebih banyak masyarakat meniru apa yang dilakukan selebriti-selebriti tersebut. Selain itu, rasa bangga sebagai masyarakat muslim juga perlu dibangun agar tidak mudah meniru-niru orang lain.

Pada akhir penyampaian materinya, Sopa menampilkan sebuah kalimat, “Dengan ilmu hidup akan menjadi mudah, dengan seni hidup akan menjadi indah, dan dengan agama hidup akan menjadi terarah.” (*)

Wartawan: Ahimsa W. Swadeshi
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow