Kader Muda Muhammadiyah Sleman Siap Jadi Petani Milenial
SLEMAN - Saat ini profesi petani diminati para generasi muda, terutama di era milenial. Beberapa bahkan ada yang sukses meraup omzet besar dan meraih keuntungan berkali lipat, tentunya dengan cara dan metode yang kreatif baik saat produksi maupun promosi.
Inilah yang coba dikulik oleh para kader muda Muhammadiyah Sleman, terutama dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul 'Aisyiyah dengan menyelenggarakan Pelatihan Petani Milenial Sukses, bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman. Kegiatan yang berlangsung pada hari Senin (22 Rabiul Akhir 1445 H bertepatan 6 November 2023) di Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman itu diikuti 25 peserta dari PDPM dan PDNA serta elemen Angkatan Muda Muhammadiyah Sleman lainnya.
Membicarakan soal pertanian menjadi sesuatu yang menarik, karena ada nilai bisnis yang kuat biasa. Sebagaimana disampaikan oleh Immawan, selaku Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman, bahwa dalam sejarahnya industri pertanian tidak pernah mati.
Salah satu contohnya, saat covid-19 melanda dunia, termasuk Indonesia pada medio 2020-2021. Dimana saat itu hampir semua usaha kolaps kecuali tiga, yaitu kesehatan, telekomunikasi, dan pertanian. Sehingga dalam kondisi apapun, bisnis pertanian tidak akan pernah matinya, karena menyangkut keberlangsungan hidup umat manusia.
"Kalau pertanian mati, maka akan bawa dampak kematian umat manusia, karena kebutuhan pokok yang dipenuhi adalah pangan," ujar Immawan.
Melihat ini saja, tentu bisnis pertanian sangat mungkin menjadi peluang besar bagi masyarakat, tak terkecuali anak-anak. Tinggal menentukan mau menggarapnya di sisi mana yang harus diperhatikan.
Pada saat ini, banyak dari para generasi milenial yang sukses dibanding generasi sebelumnya menjadi petani. Padahal sebagian besar kaum muda tersebut bukan berasal dari latar belakang pertanian, bahkan ada yang sudah mapan di perusahaan besar, namun justru keluar dan memilih mengurusi pertanian.
Tentunya pilihan yang diambil oleh mereka bukannya tanpa resiko. Sebab jika membandingkan penghasilan saat bekerja di instansi atau perusahaan tentunya kalah jauh dibandingkan bertani.
Namun, dengan ketekunan serta metode kreatif dan inovatif, para petani milenial ini bisa meraih kesuksesan. Bahkan, penghasilannya mampu melampaui ketika jadi pekerja kantoran.
"Pergerakan ini menandakan bahwa dunia pertanian bisa menghasilkan lebih kalau kita ada kemauan dan kreativitas. Tapi tentunya juga butuh proses dan waktu untuk bisa sukses," lanjut Immawan.
Terlebih menjadi petani itu tidaklah sulit, karena tidak harus memiliki lahan luas. Bahkan lahan sempit pun bisa, minimal 200 meter dan dengan modal yang murah. Dengan bekal tersebut, mau dapat penghasilan 1 juta per bulan sangat bisa, tergantung ikhtiarnya.
Ini juga didukung dengan perkembangan teknologi di era internet ini. Dimana mau belajar bertani tidaklah sulit karena banyak akses media dan video yang tersedia, sehingga semua peluang bisa terbuka lebar.
Oleh karena itu, Immawan yang juga Anggota Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Sleman itu turut mengajak para Kader Muda Muhammadiyah Sleman untuk mau terjun ke dalam pertanian. Dari Dinas pun sudah menyediakan benih-benih tanaman hias, buah-buahan, tanaman herbal. Begitu pun perikanan dan pakan ternak juga tersedia dan dari pihaknya juga siap ikut memberikan edukasi dan pendampingan kepada pemula.
Di samping mendampingi pada proses produksi, Immawan dan pihaknya siap ikut membantu mengedukasi terkait pemasaran produk, agar para petani pemula tahu kondisi pasarnya.
Contohnya, di Sleman komoditas hortikultura terbesar ada di cabai dan sayuran. Maka, kalau sudah punya rencana penanaman dan tahu pemasarannya seperti apa, maka akan dapat untung besar.
"Kalau sektor pertanian ini sudah kuat, mau mengembangkan sektor lainnya tidak akan jadi masalah," tutur Immawan.
Sementara itu dari PDPM Sleman menilai kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan mindset bahwa menjadi petani itu luar biasa. Apalagi kalau mampu meraih kesuksesan, tentunya bisa membuatnya mandiri.
"Kita harus mengubah pola pikir, bahwa menjadi petani itu luar biasa dan bisa sukses. Pemikiran ini perlu ditularkan kepada orang lain," ucap Sekretaris PDPM Sleman Arif Nurman Hakim.
Kegiatan pelatihan ini menjadi kesempatan menambah wawasan dan akses. Apalagi sudah ada akses kerjasama dari pemerintah, sehingga ini harus dimanfaatkan betul Angkatan Muda Muhammadiyah Sleman.
Arif mengatakan bahwa PDPM Sleman siap mendata para petani muda di Muhammadiyah. Sambil terus berkomunikasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Sleman, terutama Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan.
"Banyak hal yang bisa kita dapatkan di pertanian, perikanan, dan peternakan. Jadi petani jangan dipandang sebelah mata, karena saat ini sudah banyak petani milenial yang sukses. Semoga ini jadi awal dari cita - cita kita menjadi pemuda yang lebih sukses lagi," pungkas Arif. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow