Ingatkan Urgensi Pemilu, Haedar Nashir : Bukan Soal Menang Kalah, Tapi Mandat Rakyat
YOGYA - menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengungkapkan harapannya agar Pemilu 2024 berjalan dengan aman, damai, bersih, dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saat masa tenang kampanye, Haedar mengajak semua pihak untuk merenungkan pentingnya membuat Pemilu sebagai sebuah proses demokrasi yang untuk mengemban mandat rakyat, bukan sekadar persaingan untuk memenangkan kontestasi.
“Pemilu tidak berhenti pada perjuangan kekuasaan atau power struggle tentang siapa menang, siapa kalah,” pesan Haedar pada Refleksi Pemilu 2024 Ahad (11/2) yang disiarkan oleh Channel TVMU via Youtube.
Menurut Haedar, dalam menghadapi kontestasi Pemilu, tidak boleh ada penggunaan segala cara demi memperoleh kekuasaan. Pemilu harus dianggap sebagai sebuah kontestasi dalam demokrasi yang substansial, bukan semata-mata transaksi pragmatis.
Haedar menegaskan bahwa Pemilu 2024 adalah proses demokrasi untuk memilih para pemimpin Indonesia di lembaga eksekutif dan legislatif, yang akan membawa dampak penting bagi masa depan Indonesia. Haedar berharap hasil dari Pemilu ini akan membawa manfaat besar bagi rakyat dan masa depan Indonesia, sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Haedar menambahkan bahwa para kontestan dalam Pemilu 2024 harus memiliki visi kebangsaan yang jelas, yang bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Dia menekankan bahwa memimpin Indonesia bukanlah tugas yang mudah, melainkan sebuah tanggung jawab berat yang memerlukan komitmen untuk menghadapi tantangan kompleks di berbagai bidang kehidupan.
“Pikiran para elit yang berkontestasi tidak boleh terjebak pada kesadaran untuk berkuasa semata, apalagi disertai sikap euforia dan serampangan seolah menjadi pemimpin negara Indonesia itu merupakan pekerjaan gampang, dan ringan,” tutur Haedar.
“Memimpin Indonesia ibarat menahkodai kapal besar di tengah gelombang dahsyat di lautan, sarat masalah dan tantangan. Beban masalah dan tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan ke depan sangatlah kompleks,” imbuhnya.
Beberapa tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia, menurut Haedar, termasuk mencapai visi Generasi Emas 2045, menjaga persatuan dalam keberagaman, menegakkan nilai-nilai kebangsaan, menyelesaikan masalah domestik dan luar negeri, serta menghadapi berbagai masalah global seperti perubahan iklim, ekonomi, dan politik.
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow