IMM UAD PELOPORI GERAKAN 1000 DA’I
YOGYAKARTA — Milad IMM ke 54 tahun menjadi pemantik Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta untuk melakukan inovasi gerakan. IMM UAD bertekad menjadi pelopor dalam gerakan 1000 da’i. Gerakan 1000 da’i ini dimulai dari tanggal 25-26 Maret 2018 dalam dua tahapan, tahapan pertama berupa pelatihan atau pembekalan untuk para dai, tahapan kedua yaitu penerjunan para da’i ke masjid-masjid yang ada di daerah Yogyakarta. Para da’i ini sendiri merupakan perwakilan dari tiap-tiap komisariat IMM UAD yang telah memenuhi standar kriteria seorang da’i.
Menurut Suhaibun Febrianto, Ketua Korkom IMM UAD, para da’i yang diterjunkan ke masyarakat merupakan da’i-da’i yang telah memiliki kompetensi, yaitu bisa mengaji, mampu menjadi adzan dengan benar dan baik, bisa menjadi imam sholat dan telah memenuhi kriteria standar seorang da’i. Pada kesempatan ini, Suhaibun Febrianto menyatakan bahwa 1000 da’i ini merupakan langkah dalam mencetak kader-kader yang bisa terjun langsung ke masyarakat, karena pada dasarnya sekarang kita sedang mengalami krisis da’i, sehingga diperlukan sebuah inovasi nyata dalam mengatasi problematika tersebut dengan gerakan 1000 da’i ke masyarakat.
Pembina IMM UAD, Sucipto mengatakan, 1000 da’i ini menjadi penyemangat IMM sebagai pelopor dakwah di lingkungan masyarakat. Kemudian, Luqman Abdurrahman selaku ketua penyelenggara menambahkan bahwa gerakan 1000 da’i bisa menjadi tonggak awal dalam memunculkan banyak kader IMM yang bisa mendakwahkan ilmunya tidak hanya di lingkungan kampus, namun juga dapat bermanfaat untuk masyarakat pada umumnya, dengan tidak hanya melalui kader IMM UAD, tetapi juga dapat mengajak seluruh IMM yang ada di Indonesia. Sehingga IMM UAD bisa menjadi pelopor awal dan Inspirasi bagi IMM yang ada di Indonesia dalam memelopori gerakan 1000 da’i.
Dikatakan Ketua penyelenggara, Luqman Abdurrahman, “ gerakan 1000 da’i harapannya bisa mencetak orang-orang yang nantinya bisa memberikan dan membantu kinerja dari setiap takmir yang ada di masjid. Lebih dari itu, beberapa tugas yang harus dikerjakan para da’i adalah mengajar TPA, menjadi imam ketika sholat, mengisi kultum dan memimpin tadarrus sampai isya.”
Suhaibun Febrianto bersyukur, IMM UAD bisa melaksanakan penerjunan gerakan 1000 da’i di masjid-masjid yang ada di Yogyakarta. Gerakan 1000 da’i ini merupakan follow up dari kegiatan yang telah menjadi rutinitas dari kegiatan tiap-tiap komisariat IMM UAD di masjid binaan yang mereka miliki.
Adanya gerakan 1000 da’i, Suhaibun beharap semua mahasiswa UAD khususnya IMM mampu mencetak kader-kader Muhammadiyah yang berkontribusi di masyarakat, sehingga tugas dakwah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari mereka yang ada di jurusan FAI, tetapi dakwah ini merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim, apapun jurusannya, baik psikologi, ekonomi, teknik, FKIP, dll memiliki peran yang sama dalam mengimplementasikan ilmu yang mereka miliki dalam bentuk relegiusitas. ” Dan yang terpenting mau mengabdikan diri dalam berdakwah ke masyarakat.” kata Suhaibun, yang komitmen untuk kesuksesan gerakan 1000 da’i kedepannya.(Nila)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow