Ghirah Dakwah Santri Mu’allimin di Canberra
CANBERRA — Diaspora para kader Muhammadiyah yang sedang digodok di “kawah candradimukanya kader persyarikatan, Mu’allimin” kembali menuai pujian dan decak kekaguman dari berbagai kalangan.
Betapa tidak? Para siswa yang masih sangat imut-imut, di mana remaja kebanyakan yang seusia dengan mereka masih terlalu lekat dan asyik dengan dinamika dunia ke-ABG-annya — yang sering kurang bernilai edukatif itu — mereka justru sudah melangkah jauh melampaui batas paritas fase itu.
Melanglang buana di negeri orang yang relatif bergengsi di tataran dunia millenial saat ini, Australia. Untuk mengemban misi dakwah bagi komunitas muslim yang merupakan bagian minoritas di negeri “kanguru” itu.
Ketiga duta Mu’allimin itu: Nabil Makarim, Azhari Rahman Wiyana dan Irsyad Dhiaulhaq Alta.
Untuk Nabil Makarim, kini asyik berdinamika dalam mengeksplor kompetensi keilmuan mereka di sebuah distrik, yang masuk dalam otoritas bagian ibukota Canberra.
Secara geografis, Canberra merupakan ibukota Australia dengan jumlah penduduk sebesar 410.301 jiwa. Canberra adalah kota pedalaman terbesar dan kota terbesar ke-8 di Australia.
Kota ini terletak di ujung Australia Capital Territory (ACT), sebelah barat daya kota Sydney dan sebelah timur laut Melbourne.
Mereka sangat bersyukur, karena di salah satu sudut kota dengan mayoritas warganya beragama non-Islam itu, mereka memperoleh kesempatan yang sangat berharga untuk berbaur dan berdakwah dengan warga sekitar tempat mereka menginap.
Selama mengemban misi dakwah Islamiyah — selama hampir satu bulan tersebut — mereka difasilitasi sepeda unik ala Australia oleh kakak kelas mereka yang kini tengah kuliah di Australian National University, yakni Ave Suakanila, yang sekaligus sebagai guide dan pendamping mereka.
Perguruan tinggi ternama itu merupakan universitas favorit dan menjadi tujuan utama para mahasiswa dari berbagai negara, termasuk para lulusan Mu’allimin.
Aktivitas keseharian para da’i muda di komplek tersebut mendampingi pembelajaran Al-Qur’an bagi anak-anak, remaja, bahkan para orang dewasa. Bahkan, merekapun sudah berkali-kali didaulat dan dipercaya bertindak sebagai imam sholat.
Selain Nabil, ada dua orang santri lainnya, yaitu: Azhari Rahman Wiyana dan Irsyad Dhiaulhaq Alta, yang berdiaspora di dua masjid Melbourne: Baitul Makmur dan Surau Kita. (Aly Aulia)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow