ads
Fokal IMM DIY: Berhentikan Ngabalin, Jangan Sampai Jadi Benalu Istana

Fokal IMM DIY: Berhentikan Ngabalin, Jangan Sampai Jadi Benalu Istana

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Tuntutan permintaan maaf kepada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (TAU KSP), Ali Mochtar Ngabalin, kini datang dari Forum Keluarga Alumni (Fokal) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam pernyataan yang diterima mediamu.com, Jum’at 14 Mei 2021, mereka menyesalkan statemen Ngabalin yang mengolok-olok Busyro Muqoddas dan menyebut Ngabalin sebagai nir-adab dan nir-etika.

Dalam twit-nya, Ngabalin menuliskan, “Otak-otak sungsang seperti Busyro Muqoddas ini merugikan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi dakwah dan pendidikan ummat yang kuat dan berwibawa kenapa harus tercemar oleh manusia prejudice sepertiini.” @AliNgabalinNew (13/5/2021).

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Sebelumnya Busyro Muqoddas, Ketua PP Muhammadiyah, merespon Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) kepada pegawai KPK, terutama berkaitan indikatornya. Menurut Busyro, TWK cenderung absurd dan tidak mencerminkan analinea ke-4 Pembukaan UUD 1945. Sehingga menurutnya, perintah pengunduran diri secara paksa pada 75 pegawai KPK dianggap tidak memiliki legitimasi moral, akademik, dan metodologi.

Berikut pernyataan lengkap Fokal IMM DIY

Setelah bermusyawarah dalam suasana ‘Idul Fitri 1 Syawal 1442 H, Berkaitan dengan statemen/twit Ngabalin, perlu bagi Fokal IMM DIY menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Menyesalkan isi statemen/swit Ali Mochtar Ngabalin yang mengolok Ketua PP Muhammadiyah, Ayahanda M. Busyro Muqoddas, baik kapasitasnya sebagai pribadi ataupun jabatan yang melekat sebagai TAU KSP. Ucapan Ngabalin tersebut nir-adab dan nir-etika.
  2. Ucapan Saudara Ali Mochtar Ngabalin jelas telah melukai institusi Muhammadiyah umumnya dan khususnya pada M. Busyro Muqoddas. Kapasitas  Ayahanda Busyro sebagai Ketua PP Muhamamdiyah dan Eks Pimpinan KPK membuktikan bahwa beliau expert (ahli) mengenai institusi KPK. Ngabalin tidak memiliki kapasitas membincang KPK, mungkin Ngabalin-lah “tong kosong, sumbang suaranya”, sudah tidak ahli, ngelantur ucapannya.
  3. Meminta Saudara Ali Mochtar Ngabalin untuk meminta maaf secepatnya kepada Muhammadiyah, khususnya kepada Ayahanda M. Busyro Muqoddas secara terbuka, sebagaimana twit yang dilayangkannya secara terbuka pula.
  4. Mendesak kepala KSP, untuk mengevaluasi/memberhentikan Ali Mochtar Ngabalin sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (TAU KSP) yang ucapannya selalu cenderung memecah belah bangsa dan kontroversial. KSP sebagai lembaga negara yang terhormat, haruslah mencerminkan tutur dan laku yang baik dan elegan. Jangan sampai Ngabalin menjadi benalu di Istana, perannya semakin merusak citra dan nama baik lembaga negara dan juga presiden.
  5. Menagih Presiden Joko Widodo mewujudkan janji kampanyenya untuk memperkuat KPK dalam upaya pemberantasan korupsi dan penegakan konstitusi. KPK harus menjadi lembaga negara independen yang terpercaya dalam mengusut tuntas korupsi di Indonesia. KPK layaknya seperti harimau, auman dan sepak terjangnya menunjukkan keperkasaan.

Pernyataan sikap tersebut ditandatangani M, Saleh Tjan (ketua) dan Anang Masduki (sekretaris). (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow