Dirugikan Wasit di Final Liga 3 DIY, PSHW UMY Ajukan Protes

Dirugikan Wasit di Final Liga 3 DIY, PSHW UMY Ajukan Protes

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Hasil pertandingan Final Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mempertemukan PS Hizbul Wathan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PSHW UMY) dan Persiba Bantul pada Selasa (26/12) lalu rupanya menyisakan kejanggalan. 

Pihak manajemen PSHW menilai banyak sekali keputusan wasit Irfan Wahyu Wijanarko yang tidak sesuai dengan kode etik disiplin. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Beberapa keputusan dari wasit selama pertandingan menjadi keputusan yang hanya adil bagi salah satu pihak, dalam hal ini tidak termasuk PSHW UMY. Apa yang dialami oleh PSHW UMY sebenarnya sudah dilindungi oleh pasal 1 Kode Disiplin PSSI 2023, dimana segala jenis pelanggaran disiplin dapat dilakukan tindakan berupa sanksi sehingga pertandingan dan kompetisi berjalan dengan disiplin, adil, dan sportif sesuai dengan Laws of the Games,” jelas Manajer PSHW UMY, Dr. Filosa Gita Sukmono, M.A. dalam Konferensi Pers yang digelar Jumat (29/12).

Beberapa keputusan yang dimaksud, salah satunya ketika wasit memberikan penalti di menit ke-84 untuk Persiba Bantul. Menurut Filosa, keputusan tersebut tidak sesuai dengan Kode Disiplin PSSI 2023 pasal 75 ayat 3, yang berbunyi:

Dalam kondisi dan situasi tertentu, dimana wasit tidak menegakkan Laws of The Game atau lalai menegakkan sanksi atas pelanggaran disiplin, Komite Disiplin dapat memiliki yurisdiksi memberikan sanksi disiplin sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pasal 78 Kode Disiplin PSSI ini.”

Atas dasar itulah, PSHW UMY mengajukan protes atau peninjauan ulang kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY. Ditambah juga dengan adanya bukti rekaman dan pemberitaan dari media massa, PSHW UMY meminta pihak Asprov DIY untuk menginvestigasi keputusan wasit yang diberikan saat pertandingan berdasarkan ketentuan pasal 78 yang terkandung dalam Kode Disiplin PSSI 2023.

Filosa berharap agar Asprov PSSI DIY dapat merespon dan menindaklanjuti permohonan investigasi dari PSHW UMY. Hal ini semata-mata demi menjaga iklim sepak bola yang baik dengan memenuhi rasa keadilan bagi seluruh pihak.

“Jika setelah dilakukan investigasi ternyata terbukti terjadi pelanggaran, kami harap Komite Disiplin PSSI dapat memberikan sanksi kepada wasit yang bersangkutan. Bukannya kami tidak terima dengan hasil, tapi ini adalah demi sepak bola dan demi generasi muda ke depannya,” tegas Filosa. 

Di sisi lain, Filosa sangat mengapresiasi performa yang ditunjukkan para pemain PSHW UMY pada Liga 3 DIY musim ini. Bergabung di grup A, PSHW UMY mampu memuncaki klasemen dengan raihan 7 poin, sehingga mengantarkan mereka ke semifinal hingga final dan menjadi runner-up. 

“Saya pikir performa di tahun ini yang paling bagus selama 10 tahun terakhir ini. Bahkan di final bisa dilihat kita sudah unggul 2-0, kemudian berbalik menjadi 2-4,” tutur Dosen Ilmu Komunikasi UMY itu. 

Meskipun masih belum menentukan seperti apa persiapan atau target untuk musim depan, Filosa juga berharap apa yang menjadi upaya dari PSHW UMY ini, baik di dalam dan luar lapangan, menjadi momen untuk membangun sepak bola Indonesia.

“Serta tidak tinggal diam dengan ketidakadilan atau mungkin pihak-pihak yang kemudian ingin bermain di luar aspek sepak bola,” tandasnya. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow