Dapat Lampu Hijau MCCC, Mu’allimaat Siapkan Kegiatan Offline
YOGYA — Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah mengijinkan Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah melakukan pelepasan peserta didik kelas VI secara offline pada 13 Juni 2021. Penegasan ini disampaikan Direktur Mu’allimaat, Agustyani Ernawati, M.Pd., dalam pertemuan warga di Aula Gedung Munjiyah, Kamis 3 Juni 2021.
Pertemuan silaturahim ini sekaligus sebagai persiapan kedatangan peserta didik kelas VI yang akan melakukan prosesi pelepasan. Sejumlah elemen pemerintahan dari kelurahan, RW hingga RT hadir dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Tidak lama lagi Madrasah Mu’allimaat akan mendatangkan santriwati, diawali kelas VI yang akan melakukan pelepasan. MCCC PP Muhammadiyah sudah memberikan lampu hijau untuk kedatangan santriwati dari 16 provinsi di Indonesia,” jelasnya.
Kelas VI yang mengikuti pelepasan akan menerapkan skema yang telah dirancang MCCC PP. Skema itu mulai dari persiapan keberangkatan, proses perjalanan menuju Yogyakarta, ketika prosesi wisuda, hingga kepulangan kembali ke kampung halaman masing-masing.
Proses pelepasan ini sebagai contoh penerapan protokol kesehatan untuk menyambut seluruh santriwati secara bertahap. Kedatangan mulai akhir Juni hingga awal Juli 2021, dan akan dilakukan evaluasi secara berkala.
Proses mendatangkan peserta didik harus melibatkan warga masyarakat dan perangkat pemerintahan di sekitar area madrasah. Warga diimbau tidak panik. Pertemuan ini menjembatani komunikasi dengan warga agar saling menjaga satu dengan yang lain. Pelibatan perangkat RW dan RT juga diharapkan agar saling membantu dalam mengamankan santriwati agar tetap sesuai dengan SOP.
Rancangan tersebut diapresiasi Lurah Notoprajan, Ibu Diah Nur Astuti, S.H., M.Si. “Terima kasih kepada Madrasah Mu’allimaat yang telah mengusahakan untuk memulai pembelajaran tatap muka, diawali pelepasan kelas VI. Upaya ini harus selalu kita dukung karena Mu’allimaat sudah mempunyai SOP mumpuni. Apresiasi juga kami berikan karena Mu’allimaat peduli terhadap pemberdayaan dan potensi ekonomi di daerah sekitar madrasah,” katanya.
SOP yang telah dibuat juga harus diimbangi dengan pengawasan secara ketat. Pengawasan di lapangan sangat diperlukan sehingga ketaatan dalam menjaga protokol kesehatan dan mentaati SOP bisa berjalan. “Terutama kedisiplinan dan ketegasan pamong asrama,” tegas Muhammad Fauzi Noor, Ketua RW 08. (*)
Berita dikirim Laeli Tri Agustina, kontributor mediamu.com.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow