Cendekiawan Muslim Amerika Kagum dengan Muhammadiyah dan Islam di Indonesia
SURAKARTA – Ovamir Anjum, cendekiawan muslim asal Amerika Serikat mengaku kagum dengan Muhammadiyah dan umat muslim di Indonesia. Ia amat tertarik dengan ekspresi keislaman yang sangat mudah ditemui di manapun di Indonesia.
“Saya melihat bahwa orang-orang beralih kepada Allah Swt. baik ketika mereka pergi ke jalanan atau ke pusat perbelanjaan, di mana pun, anda melihat orang-orang sedang ibadah, mengenakan hijab, semua ini berkah yang Allah berikan,” ucapnya pada kuliah umum Konferensi Mufasir Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (12/11).
Dengan rendah hati, Anjum justru mengatakan keinginannya belajar kepada para Mufasir Muhammadiyah. Ia mengakui kapasitasnya berbicara hanyalah sebagai seorang murid, timbang pengajar di hadapan peserta konferensi.
“Saya ingin memberikan beberapa pengingat tentang Al-Qur’an, tetapi saya ingin mengakui bahwa saya berbicara sebagai murid Anda daripada sebagai seorang pengajar, karena saya diberitahu bahwa Anda semua adalah para (peserta konferensi) mufasir Al-Qur’an,” tutur pria keturunan Pakistan tersebut.
Pria yang kini menjadi peneliti di Yaqeen Institue dan pengajar Studi Islam di Universitas Toledo itu mengungkapkan bahwa baginya membaca Al Quran bukanlah tujuan akhir.
Al-Quran, bagi Anjum, bukan sekadar buku yang diagungkan karena keindahannya atau dibaca untuk mendapatkan berkah; sebaliknya, kitab suci ini adalah buku panduan yang membutuhkan partisipasi aktif, pemecahan masalah, dan implementasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan praktis dan aktif, Al-Quran menjadi solusi permasalahan dunia nyata.
Ia mencontohkan pendekatannya dengan membedah kandungan makna Surat Al-Baqarah. Menurutnya, surat tersebut memiliki dua bagian utama yang saling melengkapi. Bagian pertama, berfokus pada cerita Bani Israel. Bagian kedua Surah Al Baqarah berikutnya, memberikan panduan hukum dan petunjuk khusus untuk umat Islam.
Pada bagian kedua ini Allah Swt. menguraikan prinsip-prinsip utama hukum Islam, mencakup lima pilar Islam, jihad, hukum pernikahan dan perceraian, serta prinsip-prinsip lainnya.
Di akhir ceramahnya, Ovamir dengan tulus mengatakan rasa syukurnya karena telah berjumpa dengan para mufasir Muhammadiyah. “Saya sangat bersyukur berbicara di hadapan Jam’iyah Muhammadiyah yang diberkahi ini, saya sangat senang dengan apa yang telah saya pelajari dan yang lainnya tentang Islam dan Indonesia, terutama Muhammadiyah,” ucapnya.
Berita ini disadur mediamu.com dari muhammadiyah.or.id dengan artikel berjudul Cendekiawan Muslim Asal Amerika Serikat ini Mengaku Kagum dengan Muhammadiyah dan Islam di Indonesia
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow