BUMM PWM DIY, BPRS BDW Peringati Milad Ke-28
YOGYA – Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Bangun Drajat Warga (BPRS BDW) genap berusia 28 tahun pada tanggal 2 Februari 2022. Sejak berdiri tahun 1994, Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) PWM DIY tersebut mampu bertahan dari berbagai tantangan dan tetap konsisten membantu masyarakat.
Rasa syukur tak hentinya diucapkan Dana Suswati, Direktur Utama PT BPRD BDW, ketika memperingati Milad ke-28. Ia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang ikut mendampingi dan membimbing BRPS BDW hingga sekarang, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Segenap jajaran pengurus, direksi, karyawan, dan seluruh staf mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, karena di tengah pandemi Covid-19 BPRS BDW masih diberikan kesempatan untuk membukukan hasil kinerja dengan memiliki pertumbuhan yang bisa dirasakan, ” kata Dana.
Dana mengungkap, tahun 2021 aset dari BPRS BDW sebesar Rp 171 miliar, atau tumbuh 14 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 150 miliar. Pembiayaan tahun 2021 mencapai Rp 122 miliar, tumbuh 9 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 94 miliar.
Perolehan dana dari pihak ketiga terkumpul Rp 145 miliar, tumbuh 12 persen dari tahun 2020 sebesar Rp 129 miliar. BPRS BDW juga memenuhi target laba dengan tumbuh sebesar 30 persen, dari Rp 1,96 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 2,55 miliar tahun 2021.
“Kepada segenap pengurus, staf, dan karyawan beserta seluruh stakeholder maupun Amal Usaha Muhammadiyah, kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Tanpa bantuan dan dukungan bapak ibu sekalian, BPRS BDW belum bisa maju dan berkembang lebih baik,” tutur Dana.
Dalam memperingati Milad ke-28, salah satu agendanya adalah Webinar dengan tema “Muamalah, Bisnis, dan Era Digital: Bagaimana Tetap Bertahan”, pada Jumat (4/2). Webinar menghadirkan dua narasumber, yakni Pakar Ekonomi Syariah Ir. Adiwarman Azwar Karim, S.E., MBA., MAEP. dan Co-Founder Evermos M. Ghufron Mustaqim.
Selain webinar, terdapat berbagai agenda lain yaitu tasyakuran tanggal 02 Februari, silaturahmi ke beberapa pengurus lama atau keluarga pengurus lama BPRS BDW periode sebelumnya, pentasyarufan ZIS (zakat, infaq, dan shodaqoh) dalam bentuk beasiswa ke beberapa sekolah yang membutuhkan di wilayah jejaring kantor BPRS BDW seluruh DIY dengan nominal Rp 50 juta. Kegiatan lainnya berupa outbound karyawan di pertengahan Februari 2022.
Juga terdapat kegiatan pendampingan risiko bekerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam program pengabdian masyarakat. “Terima kasih kepada UMY yang menunjuk BPRS BDW sebagai objek dalam pengabdian masyarakat,” katanya.
Gita Danupranata menjelaskan bahwa sebagai seorang muslim, harus tetap berupaya untuk berislam secara kaffah atau totalitas. Kaffah yang dimaksud adalah selain memiliki aqidah kuat, juga menjalankan ibadah mahdhah dan berakhlakul karimah dan muamalah termasuk bagian dari aktivitas beragama.
Umat Islam juga perlu meliterasi berbagai aspek untuk tetap bisa menjadi yang terbaik dan terdepan. Dengan begitu, umat Islam bisa melihat peluang dan tantangan yang akan dihadapi. Tak lupa, belajar mengenai sejarah untuk bisa menatap masa depan yang lebih baik.
“Sesungguhnya bersama kesulitan, ada kemudahan. Kalau kita menganggap pandemi Covid-19 ini sebagai cobaan atau kesusahan, insya Allah bersama dengan kesulitan itu akan kita dapatkan berbagai kemudahan yang mesti akan kita petik,” jelas Gita.
BPRS BDW diharapkan bisa semakin berkembang di era digital, dengan berpegang pada tiga karakter yaitu inovatif, inspiratif, dan kreatif. Terlebih, Indonesia diprediksi akan mengalami pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen pada tahun 2022.
Artinya, mau tidak mau Indonesia harus bersiap menghadapi era digital dengan segala peluang dan tantangannya. Termasuk dalam hal ini BPRS BDW juga mesti bersiap. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow