Arif Jamali Muis: Organisasi Persyarikatan Harus Sehat dan Efisien

Arif Jamali Muis: Organisasi Persyarikatan Harus Sehat dan Efisien

Smallest Font
Largest Font

BANTUL - Tahun 2023 ini, Persyarikatan Muhammadiyah akan memasuki usia yang ke 111 tahun pada 18 November mendatang. Selain harus disambut dengan rasa syukur atas capaian ini, warga Muhammadiyah pun harus bersiap untuk menghadapi berbagai tantangan internal dan eksternal tidak ringan termasuk mempertahankan vitalitas atau daur hidup organisasi dan memenangkan kompetisi dengan gerakan-gerakan baru

“Karenanya secara organisasi Persyarikatan harus sehat, efektif, efisien meskipun telah menjadi organisasi yang sangat besar. Diperlukan strategi baru, kultur baru, cara-cara baru yang inovatif agar organisasi non-profit ini (perjuangan amal shaleh ini) terus lestari sampai akhir zaman,” jelas Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Arif Jamali Muis, M.Pd. saat memberikan materi di Dialog Ideopolitor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul, Kamis (12 Rabiul Awal 1445 H bertepatan 28 September 2023) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam materi “Tata Kelola Organisasi Muhammadiyah yang Modern dan Berkemajuan (Fikih Tata Kelola Organisasi)” yang disampaikan olehnya, Arif menjabarkan dua tantangan yang harus dihadapi Muhammadiyah saat ini. Di internal, tantangan meliputi pekerjaan domestik dan global, rencana pengembangan persyarikatan,  AUM yang go global, hingga Ranting yang mati atau jamaah yang lemah, bahkan telah dikeluhkan sejak tahun 1950-an.

Sedangkan di eksternal, tantangan yang dihadapi pun tak kalah beratnya, seperti konteks Indonesia saat ini, kontribusi Muhammadiyah dalam sektor yang menguasai hajat hidup orang banyak, policy makers (Contoh: Kementerian Keuangan; UPR, BUMN, pertambangan, logistik dan semua sektor strategis lain), Partai/DPR, mencari penerus sosok Jenderal Sudirman baik di TNI maupun Polri, penegak hukum, serta masih banyak lagi yang lain.

Lalu, bagaimana Muhammadiyah merespon tantangan internal dan eksternal tersebut? “Kita baca, kita pelajari, kita pedomani Tanfidz Keputusan Muktamar Ke-48 tahun 2022, dan Tanfidz Musywil ke – 13 salah satu diantaranya adalah: Program Muhammadiyah 2022-2027, yang terbagi menjadi program umum, program prioritas, dan program per bidang,” papar Arif.

Untuk program prioritas, terdapat 8 program yang dicetuskan pada Musywil ke - 13 lalu, antara lain:

  1. Peneguhan paham Islam dan ideologi Muhammadiyahdi seluruh tingkatan pimpinan persyarikatan, organisasi otonom, majelis dan lembaga, amal usaha, serta anggota Muhammadiyah.
  2. Penguatan dan penyebarluasan Risalah Islam Berkemajuandan Strategi Pemahaman Islam Berkemajuan, baik di lingkungan internal maupun eksternal Muhammadiyah.
  3. Memperkuat dan memperluas basis umat di akar-rumputdalam kesatuan langkah Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, Dakwah Kultural, dan Dakwah Komunitas sehingga keberadaan dan peran Muhammadiyah  semakin kokoh dan luas.
  4. Mengembangkan Amal Usaha Unggulan dan Gerakan Ekonomi Muhammadiyah secara lebih intensif dan masif sehingga Muhammadiyah semakin kuat, mandiri, dan berperan optimal dalam memajukan umat dan bangsa.
  5. Mengintensifkan dan memperluas dakwah di kalangan generasi milenial (generasi Y), generasi Z, dan generasi Alpha dalam usaha menanamkan nilai-nilai keagamaan, moral dan etika, serta orientasi sosial dalam kehidupan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang berperadaban mulia.
  6. Reformasi kaderisasi dan pendiasporaan kader Muhammadiyah ke berbagai struktur dan lingkungan Persyarikatan, umat, bangsa, dan level daerah dalam membawa misi dakwah dan tajdid menuju tercapainya tujuan Muhammadiyah.
  7. Reformasi organisasi dan digitalisasi sistem organisasi yang tersistem sehingga keberadaan dan gerak Muhammadiyah semakin profesional, maju, dan modern.
  8. Memperluas dan melembagakan Muhammadiyah berbasis komunitassecara lebih terprogram dan terstruktur dalam usaha menyebarluaskan dan memajukan misi dakwah dan tajdid yang rahmatan lil-‘alamin.

Sedangkan untuk program umum berjumlah 97, diantaranya dalam konsolidasi ideologis akan diupayakan memformulasikan roadmap peningkatan mutu dan layanan, mengembangkan konsep sistem gerakan, menguatkan dinamisasi organisasi dan kepemimpinan. Kemudian pada konsolidasi kelembagaan, akan menyusun database/big data Persyarikatan, menyusun sistem perencanaan berbasis data dan riset terkait keuangan, mengkonsolidasikan sistem aset dan kekayaan, memperkuat dan memperbaharui pengelolaan organisasi lintas Majelis/Lembaga/Biro/AUM, serta mewujudkan tata kelola organisasi secara modern dalam aspek perencanaan, keuangan, monitoring, evaluasi dan sistem pelaporan.

Lanjut ke menyempurnakan pendataan, memajukan, dan  mengefektifkan tata kelola masjid, musala, tanah wakaf,  forum pengajian serta aset bendawi, hingga mengimplementasikan tupoksi dan distribusi kepada  semua majelis/lembaga/biro/ortom. Lalu, di peningkatan kualitas kepemimpinan, PWM DIY akan mengembangkan forum silaturahmi pimpinan  Persyarikatan, Majelis/Lembaga, Ortom, dan AUM, memperkuat dan meningkatkan mekanisme koordinasi, serta mengimplementasi SOP dan sistem asistensi.

Saat ini, jumlah warga Muhammadiyah Bantul (berdasarkan KTAM) mencapai 14.699 orang, per 23 September 2023. Dengan jumlah tersebut, diharapkan bisa menjadi potensi yang dapat dimaksimalkan untuk memajukan dan meningkatkan kualitas Muhammadiyah Bantul.

“Organisasi harus adaptif dengan perkembangan zaman yang penuh dengan tantangan tanpa itu kita akan tertinggal. Kebijakan organisasi harus menyelesaikan persoalan umat bukan keinginan atau selera pimpinannya saja,” pesan Arif kepada pimpinan dan warga Muhammadiyah Bantul. (*)

 

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow