Apel Milad 106 Tahun Hizbul Wathan: Menyemai untuk Negeri
YOGYA – Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) pada Jumat (20/12) ini berusia 106 tahun. Dalam rangka menyemarakkannya, Kwartir Pusat Hizbul Wathan mengelar Apel Milad ke-106 di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, diikuti segenap Kwartir Pusat HW, Kwartir Wilayah, Daerah, kader HW se-DI Yogyakarta. Turut hadir pula Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta, Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, dan tamu undangan lainnya.
Dalam pidato milad dari Ketua Umum Kwarpus HW, Aman Suyadi menjelaskan tema pada milad tahun 2024 ini, yakni “Menyemai untuk Negeri”. Menyemai adalah menanam (menaburkan) benih (biji-bijian) di tempat yang tersedia untuk menghasilkan bibit tanaman yang akan ditanam lagi di tempat lain.
Menyemai adalah proses awal dalam budidaya tanaman, menanam benih di media tanam. Ini adalah langkah penting, karena dari sinilah tanaman akan tumbuh dan berkembang.
“Menyemai seperti menanam mimpi, di mana benih kecil yang kita tanam akan tumbuh menjadi tanaman yang besar dan indah,” jelas Suyadi dalam pidatonya sebagaimana dibacakan oleh Ketua Kwarwil HW DIY, Edy Prajaka.
Untuk bisa menyemai benih-benih itu, diperlukan regenerasi kepemimpinan untuk menyiapkan generasi penerus Hizbul Wathan yang handal dan berkualitas.
“Kita siapkan calon kader HW sesuai dengan minat dan perkembangannya, mulai dari Tunas Athfal, Athfal, Pengenal, Penghela dan Penuntun terus ditempa melalui pelatihan formal dan non formal di Kepanduan Hizbul Wathan,” ujar Suyadi.
Menyemai untuk Negeri adalah upaya aktif Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa. Ini seperti menanam benih-benih kebaikan dan potensi yang akan tumbuh menjadi pohon rindang yang bermanfaat bagi banyak orang.
Maka, perlu menanamkan lima hal kepada para pemimpin dan generasi penerus Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan. Pertama, nilai-nilai luhur yang mengajarkan tentang kejujuran, tanggung jawab, gotong royong, dan cinta tanah air. Kedua, memberikan akses pengembangan karir di kepanduan HW yang berkualitas agar generasi muda memiliki bekal untuk menghadapi masa depan.
Ketiga, mengembangkan keterampilan dengan latihan di seluruh tingkatan struktur Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dengan tujuan melatih anggota HW agar memiliki keterampilan yang dibutuhkan dalam pembangunan bangsa. Keempat, meningkatkan semangat nasionalisme, menanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negara. Kelima, melakukan aksi nyata, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa dalam hal lingkungan, kesehatan, kemanusiaan, ekonomi, politik dan pendidikan.
Menyemai untuk negeri adalah panggilan bagi semua pandu HW semua untuk berperan aktif dalam membangun Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan yang lebih maju untuk Indonesia berkemajuan dan Indonesia berkemakmuran.
Aman Suyadi juga mendorong dalam satu periode ke depan, seluruh pandu HW harus bisa melihat visi tentang membangun dan menggerakkan sumber daya HW dengan cara mengembalikan jati diri HW sebagai gerakan dakwah Muhammadiyah. Kemudian, menggerakkan potensi sumber daya kader menjadi lebih kreatif dan inovatif.
“(Kita perlu) regenerasi kader untuk mengikuti era global dan digital. Meningkatkan kemandirian melalui bentuk kewirausahaan di dalam maupun di luar HW. Serta, berpartisipasi aktif dalam persoalan kemanusiaan dan lingkungan.
Untuk mencapai lima poin di atas, terdapat tiga prioritas program yang terus dikerjakan. Mulai dari konsolidasi internal dan sosialisasi jati diri HW di semua tingkatan.
HW juga perlu merumuskan gerakan aksinya berdasarkan kebutuhan masyarakat. Lalu yang terpenting, mengoptimalkan peran dan fungsi kwartir, serta terselenggaranya pelatihan kepemimpinan di semua tingkatan di seluruh Indonesia.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow