ads
PCM Kalasan Wujudkan Dakwah yang Memakmurkan Melalui Pengajian Akbar Milad Muhammadiyah ke-112

PCM Kalasan Wujudkan Dakwah yang Memakmurkan Melalui Pengajian Akbar Milad Muhammadiyah ke-112

Smallest Font
Largest Font

KALASAN – Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-112, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kalasan menyelenggarakan pengajian akbar bertema “Memakmurkan untuk Semua” di Lapangan Bayen, Purwomartani, pada Minggu (24/11). Acara ini menghadirkan narasumber Drs. H. Harjaka, M.Pd., Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman, dan dihadiri ribuan jamaah Muhammadiyah Kalasan meskipun sejak Subuh kawasan tersebut diguyur hujan.

Ketua PCM Kalasan, H. Sunandar, S.Psi., dalam sambutannya, menegaskan bahwa dakwah Muhammadiyah bertujuan menghadirkan kemakmuran untuk semua, baik secara spiritual maupun material. "PCM Kalasan berkomitmen mengembangkan dakwah amar makruf nahi munkar yang berdampak nyata bagi umat. Karena itu, kolaborasi antara Ortom, AUM, dan PRM sangat penting untuk mendukung visi ini," ujarnya. 

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Sebagai wujud konkret tema tersebut, PCM Kalasan menyerahkan bantuan dana sebesar Rp1.500.000 untuk masing-masing Ortom di bawah naungannya, termasuk PCA, PCNA, PCPM, Hizbul Wathan, dan Tapak Suci. Selain itu, penghargaan berupa uang pembinaan diberikan kepada PRM Purwomartani Selatan sebagai PRM Unggul tahun ini.

Acara ini juga dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni dari siswa-siswi Muhammadiyah Kalasan. Mulai dari pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Fadzil Dzima R. (SD Muhammadiyah Kadisoka), lagu-lagu nasional dan keagamaan oleh TK ABA Sukoharjo, hingga tari tradisional seperti Tari Angguk Jos dari SMP Muhammadiyah 2 Kalasan dan Tari Nirmala dari SMP Muhammadiyah 1 Kalasan. Penampilan seni ini mendapat apresiasi tinggi dari para hadirin, termasuk Drs. H. Harjaka, M.Pd., yang memuji Tari Nirmala sebagai simbol siklus kehidupan manusia berdasarkan filosofi tembang macapat Jawa.

Dalam ceramahnya, Harjaka menegaskan pentingnya dakwah Muhammadiyah yang tidak hanya memakmurkan secara ekonomi, tetapi juga meningkatkan ketaqwaan masyarakat. Ia mengutip pandangan Imam Sahal tentang hakikat iman yang mencakup niat, amal perbuatan, dan kesesuaian dengan sunah. “Iman yang tidak diamalkan adalah munafik. Iman yang diamalkan tanpa niat karena Allah adalah kufur, sedangkan amalan yang tidak sesuai sunah adalah bid’ah,” jelasnya.

Harjaka juga mengingatkan jamaah tentang empat jenis petunjuk Allah yang penting dalam menjalankan dakwah, yaitu:

  1. Taufik – Petunjuk tentang kebaikan.
  2. Hidayah – Petunjuk menuju kebenaran dan jalan yang lurus.
  3. Maunah – Pertolongan Allah dalam menghadapi permasalahan.
  4. Inayah – Rasa cukup atas segala pemberian Allah.

Acara ini ditutup dengan pembagian hadiah dan doorprize, termasuk penghargaan khusus kepada peserta tertua, Bapak Darimin (87 tahun), warga Bayen, Purwomartani. “Saya sangat senang dengan bingkisan ini. Semoga kegiatan ini terus membawa manfaat,” ujar Pak Darimin.

Melalui pengajian akbar ini, PCM Kalasan kembali menunjukkan komitmennya untuk memadukan dakwah Islam dengan pemberdayaan umat, sejalan dengan prinsip Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang mencerahkan dan memakmurkan masyarakat.

Kontributor: H. Sarno R Sudibyo, M.Pd., MPI PCM Kalasan

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow