ads
Agus Taufiqurrahman: Jika Otak Pintar dan Akhlak Baik Disatukan, Indonesia akan Maju

Agus Taufiqurrahman: Jika Otak Pintar dan Akhlak Baik Disatukan, Indonesia akan Maju

Smallest Font
Largest Font

GUNUNGKIDUL - Spirit dari sekolah Muhammadiyah bukan sekadar mengantar anak menjadi pintar dan cerdas. Tetapi juga agar akhlak dan karakter menjadi baik. Hal itu disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah dr. Agus Taufiqurrahman, Sp.S., M.Kes. dalam Peresmian Klinik PKU Muhammadiyah Al Mujahidin dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Asrama Putri 2 Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul, Ahad (13/7).

Agus memandang, jika antara kepintaran dan akhlak baik bisa disatukan, Agus yakin Indonesia bisa maju. Inilah yang sedang diwujudkan oleh Perguruan Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul. 

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Kalau akhlaknya baik, digabung dengan otak pintar, pasti bangsa akan maju. Pondok (Muhammadiyah Al Mujahidin-red) ini menciptakan anak-anak beriman dan akhlak bagus disertai dengan kompetensi yang unggul untuk menghadapi tantangan kehidupan,” jelas Agus dalam sambutannya.

Menurutnya, semangat Muhammadiyah adalah membangun dan menjaga budaya prestasi. Untuk itu, mewakili PP Muhammadiyah, Agus merasa bersyukur dengan perkembangan yang sangat bagus dari Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin yang saat ini peningkatan jumlah santrinya luar biasa terjadi peningkatan.

Hal ini, kata Agus, menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat kepada lembaga pendidikan Muhammadiyah khususnya Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin semakin baik. 

“Tentu ini karena prestasi dan mutu yang selamanya senantiasa dikawal oleh Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin. Oleh karena itu, Pimpinan Pusat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh penggerak Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin, mengembangkan pembangunan asrama lagi karena melihat animo dari santri yang terus meningkat,” ucap Agus dengan rasa syukur.

Tak hanya pembangunan Asrama Putri 2, Agus juga menyoroti keberadaan Klinik PKU Muhammadiyah Al Mujahidin yang baru diresmikan. Adanya klinik Al Mujahidin ini diharapkan bisa mewarisi spirit Muhammadiyah membangun klinik di era Kyai Sudjak, generasi awal PKU (dulunya PKO) kala itu. 

Klinik ini tentu akan menjadikan Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin semakin berkemajuan. Oleh karena itu pimpinan pusat Muhammadiyah mendukung apa yang dilakukan oleh Pesantren Muhammadiyah Al Mujahidin. “Semoga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka membangun center of excellent Muhammadiyah di Gunungkidul,” harap Agus.

Terkait pengelolaan klinik, beliau pun menyampaikan poin penting lima ciri pelayanan Muhammadiyah. Pertama, welas asih, tidak ada dokter dan tenaga kesehatan yang marah-marah dan tidak memberi keteladanan kepada pasien. Spiritnya harus menolong dengan ramah kepada semuanya. Kedua, Harus inklusif, maka siapapun harus ditolong, apapun agamanya, kelas sosialnya, harus berikhtiar menolong siapapun dengan nilai-nilai Islam.

Ketiga, pro dhuafa, rumah sakit dan klinik Muhammadiyah harus mengutamakan yang tidak mampu, berapapun kelasnya harus dilayani dengan baik. Keempat, berkemajuan, amal usaha kesehatan Muhammadiyah harus unggul di segala hal, baik sumber daya manusia, sarana prasarana, dan sebagainya.

Kelima dan terakhir, Islam sebagai nilai dasar semua. Setiap tenaga kesehatan harus bisa membimbing pasien dengan nilai-nilai Islam. Kalau sembuh dan pulih semoga barokah, kalau pun wafat di RS Muhammadiyah, semoga husnul khotimah. (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow