Viral Status Mengancam Warga Muhammadiyah, Pak AJM: Jangan Terpancing!

Viral Status Mengancam Warga Muhammadiyah, Pak AJM: Jangan Terpancing!

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta Arif Jamali Muis, M.Pd turut prihatin dan menyesalkan atas tercorengnya suasana perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H dengan sebuah pernyataan yang mengancam seluruh warga Muhammadiyah.

Hal tersebut terkait dengan sebuah postingan status di media sosial Facebook yang diunggah oleh seorang peneliti antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin. Mantan Kepala LAPAN itu mempersoalkan Muhammadiyah yang menurutnya tidak taat kepada pemerintah karena penentuan Idul Fitri 1444 H, namun ingin memakai lapangan untuk salat ‘Ied.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Postingan status tersebut lalu dikomentari oleh Andi Pangerang Hasanuddin, yang juga peneliti antariksa di BRIN melalui akun pribadinya, yang terang-terangan akan membunuh seluruh warga Muhammadiyah karena masalah perbedaan waktu Idul Fitri.

“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian,” kata Andi di kolom komentar.

Terkait hal ini, Arif berujar jika pernyataan dari kedua orang tersebut sangat provokatif dan di luar batas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terlebih keduanya juga seorang ilmuwan yang berada di instansi Pemerintah.

“Itu sungguh sangat mengerikan karena bisa memancing kegaduhan, bahkan perpecahan bangsa dan itu tidak boleh terjadi di negara yang berlandaskan Pancasila,” tegas Arif kepada Mediamu.id pada Senin (24/4).

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada aparat kepolisian agar dapat mengambil tindakan cepat dan antisipatif sesuai undang – undang yang berlaku. Tidak hanya itu, Arif mengimbau kepada umat Islam untuk tidak terpancing dengan usaha – usaha provokatif yang dapat memecah belah umat, merusak persatuan bangsa, dan mencoreng usaha – usaha menjadikan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin.

Arif juga mengingatkan kepada seluruh warga Muhammadiyah, bahwa apa yang terjadi saat ini menimpa persyarikatan karena perbedaan dalam menentukan 1 Syawal, dianggap sebagai hal yang biasa dan wajar saja.

“Dahulu KH. Ahmad Dahlan beserta santrinya juga diintimidasi ketika melakukan pembaharuan dengan memperbaiki arah kiblat. Kiai Dahlan dianggap ‘kiai kafir’ bahkan langgarnya dirobohkan dan dibakar, walau 100 tahun kemudian umat Islam meyakini tentang arah kiblat yang disampaikan oleh Kiai Dahlan dan Kementerian Agama RI menerbitkan sertifikat/surat keterangan tentang arah kiblat di masjid-masjid,” jelas Arif.

Terkait masalah ancaman dan ujaran kebenciaan terhadap Muhammadiyah dan warganya, Arif serahkan kepada aparat yang berwajib karena salah satu kepribadian Muhammadiyah adalah taat pada perundang – undangan yang berlaku.

“Kita semua konsisten saja dengan arah perjuangan Muhammadiyah karena apa yang kita lakukan adalah untuk umat dan bangsa serta selalu mengharapkan ridho-Nya dan semoga Allah SWT melindungi kita semua,” tandasnya. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow