Milad Muhammadiyah di PCM Depok, Pak Din: Tugas Kita Belum Selesai
SLEMAN – Menyongsong Milad ke-109 Muhammadiyah pada 18 November, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Depok, Sleman, menggelar Pengajian Ahad Pagi menghadirkan pembicara Prof. Dr. H. H.M. Din Syamsuddin, M.A. (Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015). Kali ini bertema “Bersyukur: Muhammadiyah untuk Bangsa, Indonesia Milik Bersama”, Ahad (14/11).
Menurut Din, syukur adalah kata yang tepat diucapkan dalam menyongsong Milad ke-109 Muhammadiyah. “Bersyukur kepada Allah SWT, persyarikatan kita yang tercinta ini telah menginjak usia ke-109 tahun menurut penanggalan miladiyah,” ucapnya.
Dalam usia 109 tahun, persyarikatan Muhammadiyah dapat bertahan dari gelombang sejarah. Banyak sekali organisasi atau pergerakan yang berdiri bersamaan dengan Muhammadiyah, namun kini tinggal nama karena tidak mampu melewati arus sejarah.
“Tidak hanya bertahan dari gelombang sejarah, Muhammadiyah mampu menunjukkan kiprahnya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, mencerahkan bangsa dan semesta,” tegas Din.
Kiprah ini sampai luar negeri serta mendapat pengakuan pihak lain sebagai organisasi yang merata persebarannya di seluruh Nusantara, juga Papua. Selain amal usaha, banyak sekali orang Papua yang mengenyam pendidikan di Muhammadiyah hingga menjadi tokoh penting, seperti walikota, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan sebagainya.
“Ini sebagai bukti bahwa Muhammadiyah telah berbuat banyak untuk bangsa. Tidak hanya bagi umat Islam, tetapi juga bagi seluruh kalangan umat beragama,” tuturnya.
Di kancah nasional, banyak tokoh Muhammadiyah ikut berjuang memberikan ide dan gagasan untuk kemajuan bangsa, bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Di jajaran Pahlawan Nasional, sebanyak 21 dari Muhammadiyah antara lain K.H. Ahmad Dahlan, Nyai Siti Walidah Dahlan, Jenderal Soedirman, dan K.H. Fachrudin.
“Ir. Djuanda yang pernah menjadi Perdana Menteri di Indonesia, dulunya adalah Kepala SMA Muhammadiyah di Kramat Raya, Jakarta. Beliau terkenal dengan Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1959, yang mengukuhkan NKRI hingga wilayahnya menjadi luas seperti saat ini, ” papar Din.
Dari semua pencapaian yang diraih Muhammadiyah, lanjutnya, harus disyukuri seluruh warga persyarikatan. Rasa syukur harus diperbarui dengan terus mengabarkan kepada seluruh masyarakat mengenai pencapaian Muhammadiyah sebagai bentuk syiar agar menjadi uswatun hasanah bagi orang lain.
Tidak hanya itu, pembaharuan atau pengembangan dari yang telah dicapai juga perlu dilakukan. Yakni dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas pimpinan persyarikatan agar lebih baik lagi ke depannya.
Oleh karena itu, dalam rangka untuk memperingati Milad ke-109 Muhammadiyah, Din mengajak seluruh warga persyarikatan, agar bersyukur terus menerus. Kemudian, mewujudkan kesyukuran itu dengan mengawal NKRI sebagai milik bersama, jangan sampai ada yang menguasai untuk kepentingan sendiri
“Kita sebagai warga persyarikatan harus bisa mengawal NKRI tercinta ini untuk tetap berada di jalurnya, berada di tengah-tengah (wasathiyah). Tugas Muhammadiyah masih panjang dan belum selesai untuk menegakkan nilai-nilai kebenaran di negara ini,” tegas Din. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow