Milad ke-60 IPM, Racha Julian: Apakah IPM Selalu Bisa Relevan dengan Zaman?
YOGYA – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada Ahad (18/7) menginjak usia ke-60 tahun. Dalam milad ke-60 tersebut IPM mengusung tema “Pandemic: Student Stand for Recovery”, pelajar harus tetap kuat dan mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Racha Julian Chairurrizal, Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM DIY, pada milad ke-60 IPM harus dimaknai sebagai suatu bentuk refleksi, apakah IPM ini selalu bisa relevan dengan zaman atau tidak?
“Dengan dihadapkan kondisi pandemi Covid-19 seperti ini, kita diuji seberapa kuat dan cerdas mengakali kondisi agar bisa tetap bermanfaat bagi pelajar,” tutur Racha Julian Chairurrizal, yang akrab disapa Raju, kepada mediamu.com.
Selain itu, PW IPM DIY melihat milad kali ini IPM semakin adaptif dan berkemajuan. Tidak menyerah dengan zaman, tapi terus beriringan, bahkan ke depan mungkin bisa melampaui zaman.
Adapun dalam milad ini, PW IPM DIY mengadakan Forum Ta’aruf dan Orientasi (FORTASI) secara daring, di tengah kasus Covid-19 yang sedang melonjak di Indonesia.
Menurutnya, penuntasan tanggungjawab transfer ilmu dan ideologi tetap bisa terlaksana dalam kegiatan tersebut. “Tentunya juga memperhatikan sisi kemanusiaan dengan tidak memaksakan mengadakannya secara luring,” ujar Raju.
Namun, masih ada persoalan dalam IPM di usianya ke-60, seperti ketidakoptimalan proses perkaderan seperti Taruna Melati (TM) 1 dan FORTASI di tataran ranting dan cabang diakibatkan pandemi Covid-19. “Meskipun persoalan terkesan teknikal dan ini disebabkan oleh kurangnya mendapat edukasi dari pimpinan di atasnya termasuk PW IPM,” jelas Raju.
Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 mengakibatkan diubahnya platform kegiatan menjadi daring. Sementara masih ada pelajar yang belum sepenuhnya bisa mengakses platform daring, entah karena keterbatasan perangkat akibat ekonomi atau juga keterbatasan kecakapan dalam menggunakan.
Oleh karena itu, PW IPM DIY juga harus bertanggungjawab atas optimalisasi proses perkaderan di tataran akar rumput.
Raju berharap, IPM bisa selalu menjadi solusi bagi persoalan dan potensi pelajar yang ada di DIY khususnya, juga agar Muktamar Luar Biasa IPM nanti berjalan lancar. IPM sedang berjuang keras ikut mengatasi pandemi Covid-19, tidak perlu ditambah dengan politik-politik ikatan yang destruktif. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow