LP UMKM DIY Buka Stan di MJE #3, Siap Bantu Pelaku Usaha dan Masyarakat Pahami UMKM

LP UMKM DIY Buka Stan di MJE #3, Siap Bantu Pelaku Usaha dan Masyarakat Pahami UMKM

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Lembaga Pengembang (LP) UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta membuka stan pada helatan Muhammadiyah Jogja Expo #3 di Jogja Expo Center, dari Jumat-Ahad (24-26/11). Iki Tabah Ujianan, anggota LP UMKM yang sedang berjaga mengatakan bahwa sejatinya stan LP UMKM disediakan untuk semua pelaku usaha yang ingin berbincang terkait usahanya.

“Jadi bapak-ibu, mas-mba sekalian, perkenalkan ini stan LP UMKM, di sini kita tidak jualan tapi kita akan membantu anda jika butuh teman bicara tentang UMKM,” katanya kepada sekumpulan orang yang berkunjung di stan (25/11).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Stan LP UMKM sendiri terletak di bagian tengah Hall A, di belakang stan panitia kegiatan MJE #3, dan di depan stan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman. Meski tidak mendaku sebagai stan jualan, LP UMKM tidak keberatan jika ada pengunjung membeli produk yang ditampilkan. Kata Tabah, itu semua adalah produk mitra UMKM jadi pada hakikatnya mereka membeli dari UMKM, bukan dari LP UMKM.

“Di sini yang ditampilkan itu produk mitra UMKM, jadi jika mas dan mba membeli, keuntungannya bukan buat kami, tapi buat pelaku usaha dan semua yang berkaitan dengan proses produksi,” jelasnya kepada pengunjung yang bertanya.

Meski tidak mengambil bagian dari produk mitra, Tabah mengaku senang karena setiap satu pembelian produk berarti ada lebih dari satu pihak yang mendapat keuntungan.

“Ini saya jelaskan, Mba. Kalau Mba beli dari UMKM, bukan Cuma produsennya yang untung, tapi juga suppliernya, petaninya, penjual pupuknya dan pihak lain yang terkait,” lanjutnya menjelaskan.

Menurut Tabah, UMKM masih kurang dipahami secara utuh oleh masyarakat. Pemikiran masyarakat UMKM itu hanya terdiri dari satu orang yang menjadi bos. Padahal sejatinya tidak, UMKM adalah sekumpulan jaringan yang melahirkan sebuah produk.

“kalau anda beli ke produsen besar seperti unili (unilever-red.) itu, yang untung ya bos besarnya. Tapi jika anda beli ke UMKM, wah itu banyak orang yang menjadi untung,” katanya.

Tabah kemudian berharap dengan adanya stan LP UMKM ini akan menyadarkan, bukan hanya pelaku UMKM, tapi juga masyarakat awam. Pihaknya mengaku siap jika pelaku usaha ataupun masyarakat awam membutuhkan teman bicara mengenai UMKM.

“Akan kami bantu sepenuh hati, pokoknya datang saja, kita ngobrol bareng di sini,” tawarnya.

Farid Ma’ruf selaku ketua LP UMKM mengamini apa yang dikatakan Tabah. Ia meyakini bahwa potensi UMKM belum maksimal karena kesadaran akan UMKM juga belum maksimal. Ia juga berharap adannya stan LP UMKM ini menjadi upaya untuk menyebar pengetahuan secara lengkap tentang UMKM kepada pelaku usaha dan masyarakat.

Selain itu, Farid juga menginformasikan bahwa LP UMKM membuka pendataan UMKM selama MJE #3 berlangsung. Pendataan ini adalah salah satu program kerja LP UMKM yang sedang dikerjakan di samping pendampingan.

Terakhir, Farid juga amat terbuka jika ada masukan yang dialamatkan ke pihaknya. Ini semua demi perbaikan dan kemajuan LP UMKM ke depannya. (*)

Wartawan: Fatan Asshidqi

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow