ads
Lazismu Serang Berkunjung ke DIY: Kami Perlu Banyak Belajar

Lazismu Serang Berkunjung ke DIY: Kami Perlu Banyak Belajar

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Lazismu Kota Serang melakukan silaturahmi ke Lazismu DIY, Sabtu (11/9). Kunjungan ini dalam rangka peningkatan kapasitas pelayanan dan pendayagunaan, serta berbagi pengalaman program. Acara berlangsung di Kantor Lazismu DIY, Grha TR PWM DIY, Jalan Gedongkuning.

Sebanyak 5 anggota Badan Pengurus Lazismu Serang diterima Badan Pengurus Lazismu DIY, Cahyono dan Eka Yuhendri.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Lazismu Kota Serang berdiri di wilayah Provinsi Banten dengan SK pendirian tahun 2020. “Jadi kami perlu banyak belajar, salah satunya ke Yogyakarta,” kata Harapan, anggota Badan Pengurus Lazismu Kota Serang.

Ia berharap, dengan kunjungan tersebut memperoleh inspirasi dan inovasi baru yang bisa dikembangkan di wilayah Banten dengan mengoptimalkan penggunaan dana zakat tepat sasaran.

Optimalisasi penghimpunan zakat dan infaq berada di tingkat masjid hingga wilayah pedesaan. Strategi penghimpunan dengan mendirikan kantor layanan tingkat ranting ataupun cabang.

Cahyono menjelaskan, terdapat 124 Kantor Layanan (KL) Lazismu se-DIY. Setiap cabang Muhammadiyah mempunyai KL, juga di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) seperti sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan.

“Semua Kantor Layanan Lazismu sudah memiliki izin resmi sehingga bisa menghimpun dan mendistribusikan,” kata Cahyono, Ketua Badan Pengurus Lazismu DIY.

Pada awal kepemimpinannya, Lazismu DIY memunculkan gebrakan mendirikan 1.000 KL. Strategi yang ditempuh dengan menyasar AUM dan non AUM agar penghimpunan tingkat ranting dan cabang bisa maksimal.

Agar pelayanan KL Lazismu bisa maksimal harus ada minimal staf keuangan dan staf fundraising. Cahyono mengungkap bahwa dari 124 KL di DIY ada beberapa yang tidak aktif karena tidak ada staf dan tidak memiliki program unggulan.

Peta potensi di DIY cukup besar. Ada ratusan AUM sekolah dan puluhan PKU yang bisa jadikan database Muzaki sebagai mitra penghimpunan maupun mitra penyaluran. “Potensi ini bisa diterapkan di wilayah lain seperti Kota Serang,” tambah Eka Yuhendri, Sekretaris Badan Pengurus Lazismu DIY.

Selain itu, dalam pengelolaan keuangan zakat harus ada pertanggungjawaban. Hal ini wajib untuk dilaporkan melalui audit eksternal yang dilakukan bulan September.

Sebanyak 42 kantor layanan Lazismu se-DIY akan menjalani audit eksternal dengan total laporan Rp 18 milyar. (*)

Mediamu.id menerima rilis dari Muhammad Rizal Firdaus, Divisi Program Lazismu DIY

Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow