Lazismu DIY Hijaukan Bumi Melalui Program Tanam Bibit Mangrove
BANTUL – Perhatian Lazismu DIY dalam lingkungan hidup diwujudkan secara konkret di Hutan Konservasi Mangrove Baros, Tirtohargo, Kabupaten Bantul. Bersama Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulan Bencana (PSMPB) UAD, MLH PDM Bantul, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul dan KP2B, Lazismu mengunjungi tempat itu untuk melakukan survei, Jum’at (26/11). Mereka akan menanam 1.500 bibit pohon mangrove.
Tumpukan sampah di salah satu sisi hutan mangrove disitu menjadi perhatian serius Lazismu DIY dalam upaya menjaga ekosistem lingkungan.
Kegiatan tersebut bertema “Aksi Hijaukan Bumi 1500 Mangrove Menjaga Kelestarian Alam”. Tujuannya adalah mengembalikan ekosistem laut dengan memulihkan dan meningkatkan fungsi lindung (pelestarian dan produksi) melalui program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan.
Survei tersebut mendapatkan sejumlah temuan seperti adanya deforentasi pohon mangrove dan penumpukan sampah plastik menjadi penghambat utama perkembangan mangrove di Baros. “Sampah plastik jadi kematian terbesar mangrove. Bisa dilihat beberapa tumpukan sampah di sekitaran pohon. Jelas menghambat pertumbuhan pada bibit yang sedang ditanam,” kata Rudi dari DLH Kabupaten Bantul.
Pohon mangrove memiliki banyak manfaat besar. Selain fungsi lindung dan pencegahan abrasi, juga penyerap polutan. Pelestarian ini akan mengurangi meningkatnya konsentrasi gas karbondioksida di atmosfer yang bisa menyebabkan efek gas rumah kaca dalam jangka waktu lama dan terjadinya perubahan iklim secara global.
Menurut Rizal, Divisi Program Lazismu DIY, aktivitas manusia dalam penggunaan energi fosil secara berlebih akan menciptakan karbon yang besar. Jika tidak bisa dikenalikan maka sangat berbahaya. Banyak dampak negatif bagi manusia seperti bencana alam, kerugian besar dari sektor ekonomi, kesehatan, sosial dan kebudayaan.
Lazismu DIY akan menjalankan program lingkungan dengan menanam pohon mangrove di lahan konservasi mangrove sekitaran Pantai Baros. Rencana hal itu dilakukan pada hari Rabu, 22 Desember 2021, dengan menanam 1.500 bibit. Dukungan masyarakat sekitar dan organisasi peduli lingkungan sangat berpengaruh dalam menjaga dan merawat.
“Mari perkuat sinergi pentahelix seperti komunitas/masyarakat, akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan media untuk mengkampanyekan menjaga kelestarian alam. Konservasi ini akan didukung penuh mahasiswa melalui program penelitian atau pengabdian masyarakat kampus,” kata Dholina Inang Pambudi, M.Pd., Ketua PSMPB UAD. (*)
Berita diterima mediamu.com dari Lazismu DIY
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow