Klitih Kembali Memakan Korban, PW IPM DIY Siapkan Skema Trauma Healing
YOGYA – Seorang pelajar di Yogya menjadi korban kejahatan jalanan atau klitih pada Ahad (3/4) dini hari. Ia adalah Daffa Adzin Albasith, siswa kelas XI SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Salah satu anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) itu tewas di rumah sakit setelah terkena sabetan benda tajam di bagian wajah.
Kasus kejahatan jalanan tersebut memunculkan tanggapan berbagai pihak, salah satunya dari Ketua Umum Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) DIY, Racha Julian Chairurrizal. Ia sangat mengecam tindakan kejahatan jalanan tersebut.
Racha meminta seluruh elemen mulai dari teman sebaya, keluarga, organisasi masyarakat, tenaga pendidik, dan pihak yang berwajib secara kolektif menangani klitih secara serius.
“Dengan kedaruratan yang sedemikian rupa, saya pikir Pemerintah DIY harus tegas menangani kasus ini dengan strategi aksi yang tidak bertele-tele dan menjerakan,” tegasnya.
Mengingat fenomena kejahatan ini merupakan masalah sosial yang kompleks, diperlukan sinergitas semua pihak untuk meminimalisasi dan mencegah munculnya kasus serupa.
Sedangkan Ketua PW IPM DIY Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik, Muhammad Yasir Abdad, menyampaikan bahwa saat ini IPM sedang menyiapkan skema trauma healing bagi korban klitih. Ini diutamakan kepada remaja yang melihat langsung kejadian.
“Saat ini yang bisa kami lakukan adalah menyiapkan skema pendampingan trauma healing kepada teman yang melihat langsung kejadian penganiayaan,” ujarnya kepada mediamu.com.
Selain itu, PW IPM DIY juga akan melakukan audiensi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan ‘Aisyiyah untuk menyiapkan tim khusus yang kompeten dalam proses pendampingan trauma.
Fenomena klitih yang menjadi citra buruk bagi Yogyakarta, mengharuskan semua pihak turut andil dalam menekan angka kejahatan tersebut. Kemampuan melihat inti pokok permasalahan sosial dan menyiapkan langkah strategis yang menyentuh langsung para pelajar perlu diperbanyak agar pelajar di DIY semakin sadar bahwa kebutuhan rasa aman masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu, Yasir memaparkan strategi jangka panjang yang disiapkan PW IPM DIY. Yakni, membentuk satuan tugas yang memberikan pendidikan sosial berbasis penyaluran skill untuk pelajar di DIY agar dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal positif.
Pendekatan ini diambil berdasarkan hasil riset, bahwa diperlukan media penyalur minat dan bakat bagi pelajar. Hal ini untuk menghindarkan pelajar dari kegiatan-kegiatan yang kurang produktif dan mengarah pada tindakan kriminal seperti klitih. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow