ads
Ingin Terus Istiqomah di Muhammadiyah? Kader Harus Menikah dengan Sesama Kader

Ingin Terus Istiqomah di Muhammadiyah? Kader Harus Menikah dengan Sesama Kader

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN - Sejumlah kader yang tergabung dalam Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Depok, Sleman, berkumpul kembali dalam agenda Syawalan Akbar yang berlangsung pada Sabtu (27/4) di Kedai Sabo Resto, Maguwoharjo, Depok, Sleman. 

Para kader Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, dan Ikatan Pelajar Muhammadiyah turut hadir dalam rangka bersilaturahim dan merekatkan kembali soliditas organisasi pasca Idulfitri. Apalagi, suasana di bulan Syawal ini bisa dimanfaatkan untuk mengisi kembali semangat berorganisasi.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Acara ini mendapatkan sambutan hangat dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Depok. H. M. Ichsan, M.M. selaku ketua memandang tema Syawalan Akbar, yaitu “Menjalin Kolaborasi, Memperkuat Dakwah Metropolitan” ini sesuai dengan sesuai dengan apa yang apa dicanangkan oleh PCM Depok, yaitu dakwah Metropolitan.

“Seperti yang dilakukan sebelumnya, yaitu Pengajian Ramadhan di Pakuwon, sekarang mungkin harus ada model yang lain untuk model-model dakwah Metropolitan. Nah, ini yang harus dipersiapkan oleh teman-teman Angkatan Muda Muhammadiyah dan harus sering ketemu, pasti akan ada ide-ide baru, kata Ichsan.

Syawalan ini menghadirkan dua pasangan suami istri kader muda Muhammadiyah, yaitu M. Zulfi Ifani dan Kitik Intarti. Keduanya juga merupakan alumni AMM Depok saat aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Cabang Bulaksumur Karangmalang. Dalam paparannya, Zulfi mengajak semua kader muda Muhammadiyah Depok untuk tetap istiqomah dalam jalur Muhammadiyah, apapun kondisinya.

“Apapun yang terjadi, jangan pernah lepas dari Muhammadiyah dan tetaplah berkhidmat untuk persyarikatan,” jelasnya.

Salah satu cara agar bisa istiqomah dalam bermuhammadiyah, adalah dengan mencari pasangan sesama kader untuk dinikahi. Menurutnya, dengan hal itu, keduanya bisa saling memahami kegiatannya masing-masing, semisal ada rapat organisasi atau ada kegiatan-kegiatan lainnya.

“Jangan sampai kader hilang gara-gara nikah. Maka, kalau bisa carilah pasangan yang juga satu frekuensi, salah satu sama-sama kader Muhammadiyah. Jadi, agar bisa mempertahankan atau mengikat keistiqomahan kader, salah satunya dengan pernikahan,” jelas Intarti melanjutkan paparan suaminya itu. (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow