News

News

MediaMU.COM

Apr 29, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Amanatkan Jaga Tradisi Syawalan, Haedar Nashir: Identitas Kita Sebagai Bangsa Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Netral dalam Politik, Ingatkan Semua Pihak Berintrospeksi Atasi Perubahan Iklim, MLH PP Muhammadiyah Tanam 1000 Pohon Mangrove Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Korsel di Piala Asia, PP Muhammadiyah Beri Apresiasi Menang Lewat Adu Penalti lawan Korsel, Indonesia Satu Kaki Menuju Olimpiade 2024 Babak I Perempat Final Piala Asia U-23: Indonesia Unggul 2-1 atas Korea Selatan Inilah Doa untuk Mengharap Kemenangan Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia PP Muhammadiyah Apresiasi Sikap Kenegarawanan Anies dan Ganjar Haedar Nashir: Indonesia Harus Dibangun dengan Pemikiran Moderasi dan Multi Perspektif Pasca Putusan MK, Abdul Mu'ti Apresiasi Sikap Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud FLC PWM DIY dan SDN Karangsari Kolaborasi Tingkatkan Motivasi Belajar Anwar Abbas Harap Muhammadiyah-NU Bersatu Hadapi Peralihan Peradaban Ketum PP Pemuda Muhammadiyah Minta Semua Pihak Hormati Putusan MK Inilah Makna Syawalan Bagi Cabang Ranting dan Masjid Berkemajuan Sukses di DPD RI, PWM DIY Siapkan Kader-kader Terbaiknya di Pilkada Serentak 300 Warga Muhammadiyah Ngaglik Hadiri Syawalan, Siap Bangun SMP Muhammadiyah yang Pertama Timnas U-23 Menang Lawan Australia Berkat Mahasiswa Muhammadiyah, Inilah Komentar Syauqi Soeratno Dukung Timnas U-23 di Piala Asia, PP Muhammadiyah Gelar Nonton Bareng Ragam Cerita Posko Mudikmu Tempel: Insiden Minibus dan Evakuasi Pemudik Terlantar Haedar Nashir: Puasa Ramadan Memberikan Nilai Tengahan Bagi Umat Muslim

Harga Beras Naik, Anwar Abbas Soroti Kesejahteraan Petani yang Tak Ikut Naik

JAKARTA - Di beberapa pasar, terlihat antrean panjang pembeli yang berharap mendapatkan beras berkualitas medium dari program Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp 10.600 per kilogram atau Rp 53.000 per kantong 5 kilogram. Setiap individu dibatasi pembelian maksimal 2 kantong atau 10 kilogram dengan harga Rp.106.000. Sementara itu, harga beras di pasar reguler adalah Rp.75 ribu per kantong 5 kilogram.

Menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Bidang UMKM, Pemberdayaan Masyarakat, dan Lingkungan Hidup, Anwar Abbas, situasi ini menggambarkan kondisi ekonomi masyarakat Indonesia yang rendah. Bagi lapisan bawah, selisih harga sekecil itu sangat signifikan sehingga mereka rela mengantre berjam-jam.

“Jadi kesimpulannya uang sebesar Rp 22.000 ribu dan atau  Rp 44.000 ribu itu bagi masyarakat lapis bawah ternyata  sangat-sangat  berarti, sehingga untuk mendapatkan hal tersebut mereka rela  berpanas-panas dan antri  berjam-jam bahkan ada diantara mereka yang pingsan,” ungkapnya seperti dilansir dari muhammadiyah.or.id.

Abbas juga mempertanyakan ketidakproporsionalan kenaikan harga beras dengan kenaikan harga gabah yang dihasilkan petani. Jika harga beras naik, seharusnya harga gabah juga ikut naik. Namun, kenaikan harga beras tidak diimbangi dengan kenaikan harga gabah, yang berdampak negatif pada kesejahteraan petani.

Dia berpendapat bahwa kenaikan harga beras tidak akan menjadi masalah jika kenaikan itu diimbangi dengan kenaikan harga gabah dan pendapatan masyarakat. Namun, kenyataannya tidak demikian. Melihat dari sisi petani, semakin sedikitnya minat generasi muda untuk bercocok tanam karena pendapatan yang rendah menjadi perhatian utama. Abbas berharap kenaikan harga gabah dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong minat generasi muda untuk kembali ke sektor pertanian.

“Logika naiknya harga beras tidak masalah karena dia akan bisa menaikkan pendapatan dari para petani, sehingga anak-anak muda yang hari ini tidak tertarik dengan dunia pertanian menjadi tertarik sehingga hal demikian diharapkan akan bisa mendorong bagi meningkatnya produksi beras secara nasional,” katanya.

Dia juga menyoroti perlunya kebijakan pemerintah yang lebih berpihak pada petani lokal, serta perlunya memperhatikan amanah konstitusi terutama Pasal 33 dan Pasal 34 UUD 1945 yang menegaskan tanggung jawab negara untuk menciptakan kemakmuran bagi semua rakyat, termasuk fakir dan miskin.

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here