Haedar Nashir: DIY Harus Menjadi Parameter Kemajuan
BANTUL — Muhammadiyah Jogja Expo #2 resmi dibuka pada Kamis (6/10). Acara ini berlangsung di Halaman Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan, diisi dengan berbagai agenda yang menarik, mulai dari bazar UMKM produk dan kuliner halal, pameran produk unggulan Cabang dan Ranting Muhammadiyah se – DIY, serta berbagai pertunjukkan seni dan budaya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir yang turut hadir dan membuka MJE #2 menilai acara yang diselenggarakan oleh PWM DIY ini mampu mempertemukan semua sektor yang ada di persyarikatan, mulai dari pendidikan, kesehatan, sosial, dan lain – lain.
“Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini memiliki potensi yang sangat besar. Maka, selama empat hari, kami ingin menampilkan etalasenya di Expo ini,” ungkapnya.
“Dari sini, kami ingin menunjukkan bahwa Muhammadiyah ini hadir untuk bangsa dengan karya – karya nyata dan bisa untuk membawa perubahan kepada masyarakat, termasuk di bidang ekonomi setelah pandemi ini,” tambah Haedar.
DIY yang juga merupakan tempat lahir sekaligus ibukota Muhammadiyah juga terus berupaya untuk menghadirkan Muhammadiyah yang kultural yang artinya mampu menyatukan masyarakat. Sehingga, bisa menjadi kekuatan penggerak, perubah, pendamping, dan pemandu nilai.
Haedar yakin jika pendekatan kultural ini sangat diperlukan ketika Indonesia saat ini menghadapi arus globalisasi, revolusi digital, hingga post-modern yang luar biasa.
“DIY saya yakin menjadi parameter ketangguhan masyarakat menghadapi perubahan sekaligus kemajuan,” ujar Haedar.
Kemajuan yang dimaksud adalah Muhammadiyah hadir sebagai kekuatan penggerak kemajuan bagi Indonesia yang sedang mengejar ketertinggalan, melalui Muhammadiyah Jogja Expo ini.
Pada kesempatan yang sama, Haedar berharap Museum Muhammadiyah bisa segera diresmikan dan dibuka untuk dapat menambah khazanah Muhammadiyah sebagai gerakan kebudayaan. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow