Hadapi Potensi Megathrust, KPB Indonesia Perkuat Sisi Agama dengan Pelatihan Fasilitator SPAB

Hadapi Potensi Megathrust, KPB Indonesia Perkuat Sisi Agama dengan Pelatihan Fasilitator SPAB

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Menghadapi potensi bencana besar yang akan menimpa Indonesia, keberadaan sebagian besar Satuan Pendidikan Keagamaan di daerah rawan bencana adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Apalagi, dengan kejadian bencana yang masif terjadi di Indonesia, baik gempa bumi, banjir, tanah longsor dan Ancaman Megathrust juga menjadi alasan bagi Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) Indonesia untuk selenggarakan Pelatihan Fasilitator Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bagi satuan pendidikan keagamaan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pelatihan yang diharapkan mampu memperkuat pengetahuan, pemahaman dan budaya sadar bencana di satuan pendidikan ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 28 – 31 Agustus 2024. Bertempat di Wisma Sargede Yogyakarta diikuti oleh 30 Peserta dari lembaga pendidikan Madrasah NU, Madrasah Muhammadiyah, Kristen, Katolik dan Organisasi masyarakat lain yang berasal dari daerah Jawa Barat, Jawa tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.  

Hadir dalam pembukaan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama RI Dr. H. M. Sidik Sisdianto, M.Pd, Chief Program Officer Rumah Zakat Murni Alit Baginda, S.T, M.M, Ketua LRB/MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan, dan Presidium KPB Indonesia Budi Santoso . 

Sidik Sisdiyanto lebih lanjut menyampaikan terimakasih pada Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) Indonesia, yang didukung oleh Rumah Zakat, MDMC, LPBI NU, Predikt, WVI, Human Initiative dan MPBI yang telah berkolaborasi untuk menyiapkan lembaga pendidikan keagamaan agar siap dan sigap terhadap potensi bencana yang bisa berdampak pada satuan pendidikan di wilayah risiko bencana melalui pelatihan fasilitator SPAB bagi satuan pendidikan keagamaan ini.

“Potensi bencana dengan dampak besar mungkin akan sering terjadi. Untuk itu, perlu adanya kesiapan dan kesiagaan yang dapat diciptakan dan dijaga sehingga satuan pendidikan aman dari bencana dan fungsi pembelajaran tetap berjalan baik meski dengan beberapa penyesuaian yang mungkin terjadi,” ujar Sidik Sisdianto. 

Sementara Budi Santoso secara terpisah menyampaikan Konsorsium Pendidikan Bencana (KPB) Indonesia, dengan presidium saat ini dari MDMC  LPBI NU, dan jejaring 37 lembaga pada periode ini berkomitmen menguatkan sektor pendidikan terkhusus satuan pendidikan keagamaan di indonesia dalam menghadapi resiko bencana dalam bentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).

Serta mendorong kesiapsiagaan pemerintah baik pusat maupun daerah, terutama Kementerian Agama sebagai leading sector satuan pendidikan keagamaan. 

“Diharapkan melalui pelatihan fasilitator SPAB ini, satuan pendidikan keagamaan akan mengimplementasikan gerakan Pengurangan risiko bencana berbasis satuan pendidikan keagamaan dan menjadi role model bagi satuan pendidikan lainnya,” harap Budi. (*) 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow