Galakkan Dakwah di Daerah Pemurtadan, Lazismu UMY Kembali Terjunkan Da’i Mukim
KULON PROGO – Lazismu UMY kembali mengirimkan dai ke dusun Gunung Kelir, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo. Penerjunan da’i juga di meriahkan dengan pengajian rutin yang di adakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo. Bertindak sebagai pemateri pada kajian tersebut adalah Ustadz Subandi & Ustadz Bambang Suriyanto.
Dalam Ceramahnya, Ustadz Subandi menyampaikan bahwa usia hidup kita ini dominan waktu tidur, sehingga wajib bagi kita untuk memanfaatkan waktu kita untuk melakukan kebaikan dan menjauhkan diri dari larangan-Nya. Salah satu cara untuk menambah kebaikan dari umur yang terbatas adalah dengan Multi Level Pahala.
“Multi Level Pahala (MLP) adalah upaya kita untuk bisa menambah amal kita dengan mengajak teman-teman kita untuk bisa ikut pengajian ini. Insya Allah pahala dari teman yang kita ajak akan juga bertambah kepada kita tanpa mengurangi pahala teman-teman kita. Maka banyak-banyaklah ajak teman-teman Bapak/Ibu sekalian untuk mendapatkan hal itu (MLP).” Ujarnya
Ustadz Bambang Suriyanto menyampaikan bahwa usaha kita ke sini adalah salah satu ikhtiar untuk menggugurkan dosa. Salah satu sikap yang harus dimiliki seorang Muslim adalah Istiqomah. Ketika sudah istiqomah maka kita akan menjadi tuma’ninah dalam ibadah-ibadah kita, utamanya sholat.
“Kita sudah jadi hamba Allah kan? Maka tinggal kita istiqomah. Kuatkan dengan saling tolong menolong dalam kebaikan. Dan semoga kita bisa masuk surga semuanya.” Tutupnya.
Setelah pengajian diadakan acara penyambutan untuk Dai yang dikirimkan. Selain dari Lazismu UMY, acara tersebut juga di hadiri oleh Lazismu Wilayah dan IMM Psikologi UAD yang berencana melakukan program sosial dakwah di dusun tersebut. Daerah Gunung Kelir merupakan daerah yang rawan pemurtadan, karena Muslim di sana menjadi minoritas. Sehingga perlu nya penjagaan akidah untuk para Muslimin di sana.
Dalam sambutannya, Manajer Eksekutif Lazismu UMY, Rozikan, S.E.I., M.E.I. menyampaikan program dai yang dikirimkan ini diharapkan bukan hanya bisa mengembangkan dari sisi akidah dan ibadah saja, tetapi juga pemberdayaan ekonomi.
“Kami mengupayakan supaya daerah ini dapat berkembang. Maka kami bina akidah dan ibadahnya dengan membawa kurikulum yang terstruktur. Dan selanjutnya muaranya bisa menjadi berdaya secara ekonomi. Semoga harapan ini bisa terwujud dan bukan hanya menjadi harapan saja” ujarnya.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow