Blak-blakan Ketua PWM Jateng Soal Siapa Saja Pemberi Dana Muktamar 48

Blak-blakan Ketua PWM Jateng Soal Siapa Saja Pemberi Dana Muktamar 48

Smallest Font
Largest Font

SURAKARTA — Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Tafsir mengungkap dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Muktamar ke – 48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Ketika ditemui usai menerima kunjungan Romo Joko Purwanto Pr dan para paroki gereja Katolik di Kota Solo di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (29/10), orang nomor satu di Muhammadiyah Jawa Tengah tersebut mengungkapkan anggaran pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke – 48 mencapai sekitar Rp60.000.000.000,00 atau enam puluh miliar rupiah

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Persiapan muktamar mulai dari meramaikan semarak songsong muktamar sampai dukungan material finansial itu,  sudah all out ya, karena muktamar ini kira-kira membutuhkan dana enam puluh miliar rupiah,” kata Tafsir saat ditanya persiapan PWM Jateng dan PDM di Jawa Tengah untuk menyukseskan pelaksanaan muktamar di Solo.

Tafsir juga menyebut anggaran yang disebutkan itu dibagi kepada dua pihak, yakni PP Muhammadiyah dan PWM Jawa Tengah.

“Separo PP Muhammadiyah separo tiga puluh miliar separoh Jawa Tengah tiga puluh miliar rupiah. Lha, ke mana kita kalau tidak  kepada mereka dari daerah, amal usaha perguruan tinggi dan rumah sakit untuk berta’awun, infaq, nyengkuyung yang tiga puluh miliar ini,” ungkap Tenaga Pengajar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang itu.

Dijelaskan juga oleh Ketua PWM Jawa Tengah ini, pihaknya memilih amal usaha yang besar untuk mendapatkan sokongan dana penyelenggaraan muktamar.

“Jadi kita hanya pilih amal usaha yang besar-besar, 15 PTM/A lalu 36 dari 53 rumah sakit,” kata Tafsir.

Pendanaan muktamar juga diperoleh dari pihak internal Muhammadiyah lain, yaitu BPRS Artha Surya Barokah yang merupakan bank persyarikatan milik PWM Jawa Tengah.

Tidak hanya dari internal, pihak eksternal juga ikut mendanai muktamar, seperti Bank Jateng dari jalur sponsorship.

“Pendanaan muktamar juga diperoleh dari relasi bisnis Muhammadiyah maupun Muhammadiyah itu sponsorship, Tapi tetap bisa menopang dana muktamar.

Bank Jateng itu kan sponsorship. Tapi masuk dalam muktamar,” kata pria kelahiran Kebumen tersebut.

Disampaikan juga, pendanaan untuk Muktamar sejauh ini lancar. “Alhamdulillah. Karena dari RS dan PTM/A sudah lebih dari 50 persen, lebih dari 16 miliar. Jadi akumulasi masing-masing sumbangan  dari perguruan tinggi dan rumah sakit kita jumlah lebih dari 16 miliar,” kata mantan Ketua Interfaith Forum Committe (IFC) Semarang.

“Juga pemerintah, Pemprov Jateng. Pak Ganjar (Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah) menyampaikan semoga bisa empat miliar tapi yang sudah pasti tertulis tiga miliar rupiah. Pak Ganjar kemarin bisik-bisik mudah-mudahan masih bisa kita tambahi. Tapi sementara tiga miliar rupiah,” ujar pengajar Teori Konflik tersebut. (*\)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow