Atasi Darurat Sampah, PCM Jetis Rintis Gropyokan Sampah
YOGYA - Persoalan sampah rupanya masih mendera Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Merespons hal tersebut, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Jetis Yogyakarta melalui Majelis Lingkungan Hidup (MLH) menggelar aksi Gropyokan Sampah pada Sabtu (29/6) di Jogoyudan, Gowongan, Jetis, Yogyakarta.
Ketua PCM Jetis Yogyakarta Imam Bayu Nugroho menuturkan tumpukan sampah di Jogoyudan sangat memprihatinkan. Dimana sampah tampak menggunung dan mengeluarkan aroma tidak sedap.
Menurutnya, letak sampah yang sangat berdekatan dengan pemukiman padat penduduk, tentunya sangat menganggu kesehatan dan kenyamanan masyarakat sekitar.
“Dalam waktu yang cukup lama, kita melihat ada beberapa bulan sampah ini tidak bergerak (diangkut ke TPS). Maka, kita punya inisiatif untuk membakar sampah yang ada dengan menggunakan peralatan yang telah disiapkan (insererator portable),” jelasnya.
Bayu mengatakan pihaknya terus menjalin sinergi dengan masyarakat sekitar untuk mengatasi masalah sampah. Sinergi ini akan terus dilakukan sampai masyarakat bisa mengelola sampah secara mandiri.
“Mudah-mudahan nanti kita bisa bekerja sama dengan warga. Kalau kita usul sampahnya tidak lagi dibuang di sini berikutnya. Jadi, ini nanti kita bisa bersinergi kita memulai menginisasi mengatasi darurat sampah untuk nanti kita lanjutkan dengan pengelolaan sampah mandiri,” tuturnya.
Aksi Gropyokan Sampah ini turut dihadiri oleh Anggota DPD RI DIY Drs. H. M. Afnan Hadikusumo. Beliau sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PCM Jetis melalui MLH.
Baginya, langkah tersebut sangat relevan untuk menjaga lingkungan hidup sekitar. “Alhamdulillah, kita bisa berjumpa di sini dalam rangka Gropyok Sampah. Ini sangat positif dalam membangun kesadaran dan kebersamaan masyarakat untuk mengatasi tumpukan sampah yang akhir-akhir ini sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Afnan mengungkapkan, Ia sebetulnya sudah mengingatkan tentang sampah sejak lama. Bahkan, sampai menyosialisasikannya untuk menangani persoalan sampah. Afnan menegaskan, bilamana ada masyarakat peduli atau bekerja sama mengurus sampah, maka dapat memberikan profit yang sangat besar.
“Kalau ada kelompok-kelompok yang mengurus itu (sampah), nanti ada keuntungan 9 juta perbulan. Jadi, sampah itu bisa menjadi berkah karena sampahnya dijual,” tegasnya.
Sepakat dengan yang dikatakan Bayu, Dewan Pakar MPKSDI PP Muhammadiyah ini mengharapkan perlunya penguatan sinergi antara PCM Jetis dengan masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, lebih-lebih menyangkut sampah.
“Saya berharap ada sinergi antara PCM Jetis dan masyarakat. Inilah kemanfaatannya adanya Muhammadiyah di lingkungan masyarakat kita,” pungkasnya. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow