Abdul Mu'ti: Pendidikan yang Ideal Membawa Perubahan Besar bagi Bangsa
SIDOARJO - Abdul Mu'ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, mengungkapkan pandangannya bahwa pendidikan yang ideal seharusnya membawa perubahan signifikan, baik dalam kehidupan individu maupun bangsa. Ini ia sampaikan dalam seminar SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo untuk memperingati milad ke-48 mereka. Dalam kesempatan yang sama, Mu'ti juga meresmikan pembangunan SMAMDA Dormitory dengan peletakkan batu pertama.
Menurut Abdul Mu'ti, UNESCO juga mengakui pentingnya pendidikan bagi semua orang, dan setiap negara memiliki slogan pendidikan yang mencerminkan visi dan cita-cita ideal negara tersebut. Ia memberikan contoh tentang dampak besar pendidikan pada perubahan, seperti yang terjadi di Korea Selatan yang menjadi negara maju secara ekonomi dan budayanya berpengaruh dalam merubah pola pikir generasi muda di dunia.
“Poinnya dia merubah itu lewat pendidikan, dan di situ yang ditanamkan di Korea itu adalah selain tadi spirit untuk harus maju, adalah kejujuran, kerja keras, serta bagaimana dia tetap menghormati nilai-nilai dan budaya yang utama,” ungkap Mu’ti seperti dilansir dari muhammadiyah.or.id.
Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa pendidikan yang mampu menciptakan perubahan seringkali menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan penghargaan terhadap nilai-nilai dan budaya utama. Dia menyoroti peran pemimpin yang ideal, yang menurutnya, harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan menerima perbedaan.
Mu'ti menekankan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melibatkan kegiatan di luar kelas, seperti perjalanan dan eksplorasi, karena itu bisa menjadi sumber inspirasi dan gagasan.
Pengalaman sejarah juga dijadikan contoh oleh Abdul Mu'ti, yang menyebut bahwa penghargaan yang diterima oleh orang Indonesia atau Melayu saat berkunjung ke Arab Saudi sebelum era Petro Dollar disebabkan oleh keulamaan atau keilmuan yang dimiliki, bukan sekadar kekayaan.
Saat ini, orientasi pendidikan di Arab Saudi telah berubah, tidak hanya fokus pada penghafalan Al-Qur'an dan Hadis, melainkan juga menitikberatkan pada penguasaan teknologi canggih. Menurut Abdul Mu'ti, hal ini berbeda dengan orientasi beberapa pendidikan di Indonesia.
“Pendidikan itu memang menjadi sarana untuk bangsa itu berubah, manusia itu berubah,” tandasnya.
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow