Saad Ibrahim: Identitas Muhammadiyah Bukan Sejarah, Tapi peran dan Kontribusi
BUNGO – Identitas Muhammadiyah tidak hanya terpatri dalam sejarahnya yang telah mencapai usia 111 tahun, melainkan lebih dikenal melalui kontribusinya dalam menggerakkan pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Saad Ibrahim, pada Senin (11/12) ketika menghadiri acara Pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Muara Bungo (UMMUBA) periode 2023-2027, Renda Lestari.
Menurut Kiai Saad, upaya Muhammadiyah dalam membimbing, meningkatkan taraf kesehatan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sejalan dengan prinsip hukum yang berlaku di negara ini. Kendati demikian, Muhammadiyah tidak berdiam diri dan hanya menyaksikan. Bahkan, peran tersebut telah dijalankan sejak sebelum berdirinya Republik Indonesia.
“Sebab Muhammadiyah telah ada sejak sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk, terkadang saya berpikir, mungkin Indonesia menjadi lebih baik karena adanya kontribusi Muhammadiyah,” ujar Kiai Saad.
Sejak awal berdirinya pada tahun 1912 hingga kini, usia 111 tahun Muhammadiyah terus aktif memberikan kontribusi dan berbakti kepada umat, bangsa, bahkan pada tingkat kemanusiaan universal. Meskipun begitu, Muhammadiyah tetap menjadi bagian integral dari Republik Indonesia. Menurut Kiai Saad, Muhammadiyah bahkan menjadi elemen paling penting bagi Indonesia.
Oleh karena itu, Kiai Saad memberikan pesan kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) untuk meneruskan peran ini, termasuk melalui pemberian beasiswa, tidak hanya kepada mereka yang memiliki prestasi tinggi, tetapi juga kepada anak-anak yang berpotensi namun memiliki keterbatasan ekonomi.
“Mari berfokus pada mereka yang berada di lapisan terbawah. Jika ada mahasiswa yang benar-benar berasal dari kelompok paling bawah, berikan mereka dukungan. Ada beasiswa khusus yang diberikan berdasarkan prestasi, namun juga ada beasiswa yang diperuntukkan bagi yang tidak mampu,” tutur Kiai Saad.
Kiai Saad kembali menegaskan bahwa upaya yang dilakukan oleh Muhammadiyah tidak hanya sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa, tetapi juga sebagai cara untuk memperkuat eksistensi Muhammadiyah dari dalam.
Sementara itu, kepada pejabat di lingkungan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), termasuk Rektor UMUBA, Kiai Saad memberikan pesan agar mereka menganggap pelepasan jabatan di Muhammadiyah sebagai sebuah kehormatan, sehingga pejabat tersebut dapat dihargai dengan baik.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow