Pengukuhan Majelis dan Lembaga PDA Sleman: Ini Ibu-Ibu yang Ikhlas
SLEMAN – Lebih dari 100 anggota Majelis dan Lembaga di lingkungan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Sleman periode 2022-2027 mengikuti Pengukuhan Badan Pembantu Pimpinan dan Peneguhan Ideolog di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman, Sabtu (8/7).
Pengukuhan dilakukan Ketua PDA Sleman, Hanik Rosyada, sedangkan materi Peneguhan Ideologi disampaikan Dr. Adib Sofia, S.S., M.Hum. dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Acara tersebut juga dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo serta organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Sleman yang siap bersinergi dengan PDA Sleman seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas P3AP2KB, Dinas Perindag, Dinas Koperasi, dan lain-lain.
Majelis dan Lembaga atau disebut juga Badan Pembantu Pimpinan di lingkungan PDA Sleman adalah Majelis Tabligh dan Ketarjihan, Pembinaan Kader, PAUD Dasmen, Kesehatan, Hukum dan HAM, Ekonomi dan Ketenagakerjaan, Kesejahteraan Sosial, Lembaga Budaya Seni dan Olahraga, dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulan Bencana.
Hanik Rosyada mengatakan, acara tersebut merupakan kelanjutan dari Pengukuhan PDM dan PDA Sleman di Masjid Agung Sleman beberapa waktu lalu. “Aisyiyah adalah organisasi perempuan yang punya semangat untuk membawa perempuan dengan risalah perempuan berkemajuan dalam rangka mewujudkan Sleman yang berkeadaban,” katanya.
Kehadiran Bupati Sleman, PWA Aisyiyah, PP Aisyiyah, PDM Sleman, dan lain-lain dalam acara tersebut, menurut Hanik adalah wujud dukungan sportifitas dalam mewujudkan cita-cita mulia ‘Aisyiyah.
“Ibu-ibu yang dikukuhkan ini adalah ibu-ibu yang punya kemauan dan waktu untuk berjuang di ‘Aisyiyah. Kita semua ibu-ibu yang ikhlas. Harus bangun lebih pagi, sehingga ketika yang lain baru bangkit kita sudah berlari,” tandas Hanik.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PA) DIY, Widiastuti, sangat bangga dengan potensi Ibu-ibu ‘Aisyiyah dalam acara tersebut, misalnya angklung dan kelompok paduan suara.
“Melihat sejarah, modal ‘Aisyiyah sedikit, kemudian dilanjutkan dengan kerja ikhlas dan bersemangat,” katanya.
Peradaban, lanjut Widiastuti, harus dimulai dari hal-hal kecil, misalnya dengan mendirikan TK ABA. Pada masa-masa lalu perempuan hanya diposisikan sebagai kanca wingking, tapi tetap disadari bahwa ibu adalah madrasah pertama seorang anak.
“Selamat untuk Musyda, pengukuhan PH, dan sekarang BPP. Mudah-mudahan kita sejak awal menyadari kita tidak ada yang dibayar. Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan cari hidup di Muhammadiyah,” tegas Widiastuti.
Sedangkan Bupati Kustini Sri Purnomo mengakui bahwa selama ini ‘Aisyiyah memiliki peranan penting dalam mendukung program-program pemerintah Kabupaten Sleman. “’Aisyiyah harus bersinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh stake holder. Saya berharap ‘Aisyiyah yang selama ini telah banyak berkontribusi dalam berbagai bidang, tetap terus mendukung program-program pemerintah khususnya di Kabupaten Sleman,” kata Kustini. (*)
Berita ini diterima mediamu.com Sri Wahyuni (Ketua MEK PDA Sleman)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow