PD IPM Sleman Usung Tagline Pelajar Digdaya, Ini Maknanya! 

PD IPM Sleman Usung Tagline Pelajar Digdaya, Ini Maknanya! 

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN - Mengawali periode 2023-2025, Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Sleman menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) pada Sabtu (3/2) di SD Muhammadiyah Condongcatur. 

Rakerda diikuti puluhan peserta dari perwakilan Pimpinan Cabang dan Ranting IPM se-Sleman. Pada agenda ini, PD IPM Sleman melakukan presentasi arah kebijakan, agenda aksi, dan program-program selama dua tahun ke depan. Di samping juga ada diskusi dan masukan untuk PD IPM Sleman terkait tiga hal tersebut. 

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Ketua Umum PD IPM Sleman, Nail Anfasa Fadla dalam sambutannya menyadari bahwa potensi pelajar tidak hanya terbatas pada kepemimpinan dan prestasi akademis. “Oleh karena itu, IPM Sleman berkomitmen untuk mendukung pengembangan potensi-potensi lainnya, seperti di bidang seni budaya, olahraga, dan sebagainya,” ucapnya.

IPM Sleman juga meyakini bahwa melalui pendekatan ini, para pelajar dapat tumbuh menjadi individu yang mampu menggali potensi dalam dirinya, baik itu dalam bidang kepemimpinan, akademis, olahraga, seni, maupun berbagai bidang potensi lainnya. 

Terlebih, IPM Sleman sendiri memiliki potensi yang dapat dikatakan cukup besar dalam hal basis massa. Dengan lebih dari 10.000 anggota yang saat ini terbagi ke dalam 3 Pimpinan Cabang dan 49 Pimpinan Ranting, hal ini menjadikan Sleman sebagai daerah dengan jumlah ranting terbanyak di Daerah Istimewa Yogyakarta. 

“Oleh karenanya dalam Rapat Kerja Daerah ini selain ajang penyaluran ide, gagasan, dan informasi, kami juga sampaikan akan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam sebuah pergerakan ikatan,” tutur Nail. 

Hal ini tak lain karena IPM sendiri harus semakin kuat, tangguh, kokoh, maju, unggul, dan istiqamah dalam menghadapi masalah dan tantangan maupun dalam menjalani pergerakannya saat ini dan ke depan, agar organisasi ini tetap diperhitungkan dan tampil lebih berkemajuan dari masa-masa sebelumnya.

Pada periode 2023-2025, PD IPM Sleman mengusung tagline gerakan “Pelajar Digdaya”, melanjutkan semangat “Pelajar Sembada” yang telah konsisten digelorakan di periode sebelumnya.

Digdaya sendiri adalah ungkapan dalam bahasa Indonesia yang diartikan secara harfiah sebagai kuat dan tangguh. Makna dari “Pelajar Digdaya” menggambarkan pelajar yang memiliki semangat, kegigihan, dan kemampuan yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan meraih prestasi. 

“Semangat ‘Pelajar Digdaya’ menjadi salah satu upaya untuk terus mendorong serta mengapresiasi pelajar dalam berbagai aspek,” lanjut Nail.

Agar digdaya, maka harus punya daya. Oleh karena itu, PD IPM Sleman memiliki peran strategis untuk membentuk pelajar yang memiliki karakter unggul, kuat, dan adidaya sehingga mampu menghadapi segala tantangan zaman yang terus berubah.

Pelajar Digdaya mengandung dua representasi, yaitu kritis - transformatif dan kolaborasi. Untuk yang pertama, dimaknai sebagai gerakan yang kritis terhadap realitas sosial, pro perubahan, anti ketidakadilan, anti penindasan, anti pembodohan, serta memihak pada nilai – nilai kemanusiaan. 

Cara pandang kritis – transformatif ini perlu diperjuangkan dan tertanam kuat pada setiap kader IPM agar nantinya dapat menjadi pribadi yang kuat dan tangguh di segala aspek kehidupan. 

Sedangkan kolaborasi diperlukan untuk dapat bersinergi dalam meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan inovasi untuk Ikatan Pelajar Muhammadiyah. Apalagi, dengan lebih dari 10.000 pelajar tersebar di Pimpinan Ranting maupun Pimpinan Cabang, ini menjadi peluang bagi IPM Sleman untuk menciptakan suatu kolaborasi yang aktif dan efektif. 

Membangun kolaborasi dalam berorganisasi sendiri dapat meningkatkan kualitas dan memperkuat hubungan interpersonal PD IPM Sleman dengan cabang-ranting, Organisasi Otonom Muhammadiyah lainnya, dan stakeholder yang selalu mendukung dan berkontribusi dalam keberlangsungan organisasi. 

Maka, dalam merealisasikan konsep dari “Pelajar Digdaya”, PD IPM Sleman telah merancang program kerja dalam satu periode kedepan yang telah dikemas di setiap bidang yang ada sehingga menghasilkan poin utama agenda aksi sebagai berikut : 

  1. Optimalisasi penggunaan teknologi dan media komunikasi dalam ber-IPM.
  2. Terjalinnya harmonisasi yang baik antar tingkatan pimpinan, organisasi otonom Muhammadiyah lainnya, dan stakeholder terkait.
  3. Menumbuhkan budaya literasi dan semangat entrepreneur di lingkungan pelajar.
  4. Penguatan dan peningkatan kualitas pengkaderan IPM yang baik.
  5. Menciptakan agenda atau program kerja yang baik dan bermanfaat bagi lingkungan. 

“Rumusan agenda aksi tersebut menjadi acuan dalam merealisasikan semangat dan cita – cita dari konsep “Pelajar Digdaya” yang siap digelorakan oleh PD IPM Sleman pada periode kedepan,” jelas Nail. 

Kemudian, Ketua Umum PW IPM DIY, Naufal Labiba Wildan menyampaikan apresiasi untuk PD IPM Sleman sebagai pimpinan yang selalu mengawali dan menjadi pioneer di DIY.

Hal itu bukan tanpa alasan. Karena sejak awal, Sleman menjadi daerah yang pertama kali Musyda, pengukuhan, hingga Rakerda. “Potensi sleman dengan 49 ranting, yang menjadikannya daerah dengan ranting terbanyak di DIY, juga diharapkan bisa menyukseskan paradigma Pelajar Digdaya yang diusung,” terangnya. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    7
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    1
    Wow