Mahasiswa UAD Resmikan Sistem Cerdas Pemantauan Pengolah Sampah Organik di Sedayu

Mahasiswa UAD Resmikan Sistem Cerdas Pemantauan Pengolah Sampah Organik di Sedayu

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Mahasiswa Magister Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meresmikan sistem cerdas pengolahan sampah Organik di Komplek Pelita Sedayu Argorejo, Sedayu, Kabupaten Bantul. Peresmian tersebut dilakukan bersama Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Prof. Ir. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D., IPM., ASEAN Eng dan pembimbing mata kuliah Kecedasan Buatan Dr. Ardiansyah, S.T., M.Cs, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rudi Suharta,  Dukuh Pereng Wetan Marsudi Fitmawan, warga paguyuban serta tokoh masyarakat sedayu. Peresmian ini juga disaksikan oleh Kepala LPPM UAD Prof. Ir. Anton Yudhana, Ph.D yang juga menjadi pembimbing lapangan pada pembuatan alat.

Ketua tim pengembang, Muhammad Ramadhani mengungkapkan, bahwa peresmian alat itu bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat terkait alat yang sudah dirancang, dan bentuk implementasi keilmuan terknik elektro terhadap masyarakat langsung. Ia menambahkan semoga alat ini akan mempermudah warga dalam pengolahan sampah organik berlanjut hingga nanti alat ini bukan hanya bisa dirasakan oleh warga Pereng Wetan Sedayu saja melainkan nanti akan berkembang juga didaerah lainnya.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“melalui sistem cerdas yang kami ciptakan, kondisi limbah dapat dipantau secara online. Sistem juga mampu mengontrol penyemprotan EM-4 secara otomatis berdasarkan jadwal guna membantu proses penguraian menjadi kompos atau pupuk cair organik," jelas Muhammad Ramadhani dengan bangga. Ia menambahkan bahwa tujuan utama dari inovasi ini adalah meminimalkan limbah, mengurangi pencemaran lingkungan, serta mengubah sampah menjadi sumber daya berharga.”

Selaras dengan hal tersebut, Dukuh Pereng Wetan yaitu Marsudi Fitmawan menyambut baik adanya peresmian alat sistem cerdas pengolahan sampah organik di Komplek Pelita Sedayu. Ia menyatakan jika peresmian itu bertujuan untuk meningkatan kesadaran masyarakat dalam pengolahan sampah organik, dan ia juga sangat antusias terhadap karya dari mahasiswa S2 Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan tersebut.

“kami mengucupkan terima kasih kerena pada kesempatan hari ini kita bersama-sama menyaksikan karya dari mahasiswa Teknik Elektro yang jelas bermanfaat untuk pengolahan sampah organik, dengan sistem ini diharapkan kita dapat mengurangi tumpukan sampah organik yang sering kali menjadi masalah dilingkungan kita, saya mengajak seluruh warga untuk bersama-sama mendukung dan menggunakan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya dengan gotong royong dan kesadaran kita bersama, kits pasti bisa menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri,” Jelasnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala Bidang Penglolaan Sampah DLH Bantul Rudi Suharta mengapresiasi karya dari mahasiswa S2 Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan dalam menanggulangi permasalahan sampah. Ia menjelaskan bahwa ini merupakan konsep yang telah diarahkan oleh pemerintahan Bantul dalam mewujudkan Bantu Bersih Sampah 2025.

“Sampah merupakan suatu permasalahan lingkungan yang memerlukan perhatian serius dari kita semua, oleh karena itu kami sangat bersyukur dengan adanya inovasi alat sistem pengolahan sampah organik ini, inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah kabupaten Bantul untuk terus berupaya meningkatakan kualitas lingkungan hidup demi kesejatraan masyarakat. Alat sistem pengolahan sampah organik yang kita resmikan pada hari ini bukan hanya sekedar alat, melainkan juga simbol semangat kita dalam mewujudkan lingkungan sehat dan bersih. Dan saya ucapkan terima kasih yang sesungguh-sungguhnya dan setulus-tulusnya kepada Dosen dan mahasiswa S2 Teknik Elektro UAD karena ini merupakan pencapaian luar biasa.”ujarnya

Lebih Lanjut, mahasiswa S2 teknik elektro mengaharapakan bahwa dari peresmian ini, mahasiswa dapat memberikan dukungan kepada masyarakat untuk menanggulangi permasalahn sampah. “kami sangat mengaharapkan warga nantinya memberika masukan terhadap alat yang kami buat, jika nantinya terdapat kendala pada sistem ataupun warga mempunyai inovasi yang bagus demi perbaikan alat kami siap untuk dihubungi,” katanya.

 

Di akhir acara dilakukan serah terima alat pemantau pengolah sampah organik berbasis internet of thing ini dari Perwakilan mahasiswa yang diwaili Ir.Prabowo kepada Ketua Paguyuban Pelita Sedayu Mulyadi. Serah terima alat ini menandai dimulainya operasi sistem pemantauan digital pengolah sampah di wilayah Bantul.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    2
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow