Tim PKM UAD Gelar Psikoedukasi untuk Pekerja Migran di Malaysia, Beri Solusi Mental dan Hukum
SELANGOR, MALAYSIA – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan Psikoedukasi dengan topik “Mengurangi Stress Kerja dengan Memilih Bahagia dan Memahami Solusi Hukum dalam Hubungan Kerja di Luar Negara” pada Rabu, (6/3) di Rumah Dakwah Muhammadiyah PCIA/PCIM Malaysia, Selangor, Malaysia.
Psikoedukasi ditujukan untuk mengubah mind-set para pekerja Indonesia yang berada di Malaysia untuk dapat mensikapi secara lebih positif mengenai stress atau tekanan yang dihadapi, memahami tujuan hidup dan bekerjanya, sehingga perubahan cara pandang ini diharapkan dapat memberikan insight bagi peserta untuk lebih memilih bahagia daripada merasa ‘tertekan’/stress. Psikoedukasi ini juga memuat bagaimana menghadapi secara bijak persoalan-persoalan hukum yang dihadapi.
Program psikoedukasi ini dimulai dengan pembicaraan bersama Ketua Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah Malaysia Ibu Silmi Fitri, S.S. pada 16 dan 17 Mei 2023, yang membahas permasalahan psikologis yang dihadapi oleh pekerja Indonesia di Malaysia di antaranya adalah berhubungan dengan kesehatan mentalnya. Dari pembicaraan tersebut, didapati bahwa penyebab dari permasalahan tersebut bisa bermacam-macam di antaranya adalah karena majikan yang memiliki negative emotion dan menghadapi berbagai tekanan yang lain. Pekerja Indonesia yang bekerja di Malaysia tersebut terdiri dari berbagai jenis pekerjaan spesifik, seperti asisten rumah tangga, karyawan pabrik, atau karyawan perusahaan.
Sedangkan pada wawancara selanjutnya yaitu pada tanggal 19 Desember 2023 diperoleh informasi bahwa hal yang dialami oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) terkait dengan kinerja adalah komunikasi kultural dengan atasan yang kurang harmonis, kurangnya assertiveness (dan tidak percaya diri ketika menyampaikan aspirasi). Dalam hal kesehatan mental kurangnya spiritual & moralitas dalam bekerja - bagaimana mendapatkan rejeki yang berkah - Hukum Kekekalan Rejeki (yang tidak disangka-sangka; contoh-contoh kasus banyak diberikan). Hal-hal inilah yang memunculkan stress pada diri pekerja. Sedangkan dalam hal Bidang Hukum, PMI menghadapi kebingungan bahwa yang dihadapi itu masalah siapa, apakah masalah PMI atau masalah di pekerjaannya.
Psikoedukasi diawali dengan menerapkan Forum Grup Disscussion (FGD) untuk kemudian disampaikan materi oleh Muhammad Nur Syuhada, S.Psi., M.Psi, Psikolog dengan paparan materi mengenai “Stress Kerja dan Bagaimana Menyikapinya”. Materi berikutnya disampaikan oleh Fuadah Fakhruddiana, S.Psi., M.Psi., Psikolog dengan judul “Memilih Bahagia daripada Stress” dan akhir dari psikoedukasi diberikan oleh Wita Setyaningrum, S.H., LL.M. dengan topik “Pendampingan Hukum bagi Pekerja Migran Indonesia di Malaysia”.
Penjelasan yang disampaikan meliputi konsep pengelolaan stres, mekanisme Biopsikologi apabila mengalami stress dan keuntungan untuk memilih bahagia bagi mekanisme faali tubuh sehingga kesehatan mental bisa akan lebih tercapai, dan mekanisme hukum yang dapat ditempuh ketika terjadi persoalan hukum.
Setelah disampaikan materi-materi tersebut, dilanjutkan dengan diskusi yang dimoderatori oleh Ketua PCIM Malaysia Muhammad Ali Imron, M.A. Pertanyaan-pertanyaan yang perlu digarisbawahi adalah pertanyaan yang berkaitan dengan stress yang dipicu oleh pekerjaan PMI sebagai seorang guru di Sanggar Belajar yang siswa-siswinya adalah anak-anak dari kalangan PMI.
PKM Internasional ini, selain menjalin ukhuwah Islamiyah di mana para PMI merasa sangat senang apabila dikunjungi oleh sesama saudara setanah air, juga dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dialami Pekerja Migran Indonesia di Malaysia, terutama berkaitan dengan stress kerja dan perlunya lebih memilih bahagia dengan mengubah mind-set menghadapi stress untuk kesehatan mental selanjutnya.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow