Halaqah Kesehatan 2023 Ingatkan Pentingnya Bahaya Rokok Elektrik
JAKARTA – Perkembangan industri di berbagai bidang sudah amat pesat terjadi hari ini, tak terkecuali pada industri rokok. Hal ini menjadi salah satu pembahasan utama pada Halaqah Kesehatan 2023 yang diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat (PP) Muhamm adiyah pada, Selasa (28/11) bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Jakarta.
Dalam acara yang mengusung tema “Refleksi Komitmen Kepemimpinan Indonesia dalam Mewujudkan Perlindungan Masyarakat dari Dampak Buruk Dzat Adiktif Rokok” tersebut, hadir sebagai narasumber Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah Sudibyo Markus.
Sudibyo mengungkapkan bahwa dari jaman dulu masyarakat telah dibohongi oleh produsen rokok dalam menjual produknya, karena tentu akan menjadi ladang bisnis yang bagus bagi produksi dan pasar Indonesia kala itu.
“Dari jaman dulu kecil dikenalkan cerutu, terus semakin kesini mereka memproduksi dan memperkenalkan rokok putih yang katanya ukuran lebih kecil sehingga kandungan bahayanya jauh lebih rendah dari cerutu yang padahal semua itu ya sama saja”, ungkapnya.
Di era sekarang perkembangan dan regenerasi industri rokok makin cepat lagi. Bahkan, rokok dianggap sebagai sebuah tren atau pilihan hidup di zaman ini.
Konsumen rokok tradisional mengetahui bahwa apa yang dibakar adalah rokok yang mengandung zat adiktif berbahaya seperti tar dan nikotin. Ini yang kemudian membuat mereka beralih mencoba rokok elektrik dan iqos.
Sudibyo mengaku pengenalan rokok modern dengan pengenalan rokok tradisional masih sama dengan kebohongan yang ada. Namun kini menjadi sebuah anggapan bahwa rokok yang tidak dibakar akan aman dibandingkan rokok tradisional yang notabene harus dibakar.
“Melihat pengenalan rokok modern seperti rokok vape yang berupa cairan, sampai rokok iqos yang tidak mengeluarkan asap membuat saya melihat ini seperti jaman dulu pengenalan rokok yang kian beragam kala itu, dengan kebohongan minim resiko namun tetap aja yang namanya bahaya tetap bahaya. Mungkin dampaknya tidak dirasakan sekarang namun beberapa masa ke depan,” tandasnya.
sumber: muhammadiyah.or.id
Wartawan: Fatan Asshidqi
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow