Gelar Rakerda, Ini Tiga Hal yang Harus Dilakukan Lazismu Sleman
SLEMAN - Kantor Layanan Lazismu se-Sleman mengikuti Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang digelar pada Sabtu (17/2) di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta. Rakerda diikuti oleh 80 Ketua Lazismu dan Kantor Layanan Lazismu Se-Kabupaten Sleman, dengan mengangkat tema “Kontribusi Ekonomi Sirkular dalam Pencapaian SDGs”.
Dalam sambutannya, Rahmat selaku wakil dari Direktur PPM MBS Yogya menyampaikan ucapan selamat datang di MBS Yogyakarta kepada seluruh peserta Rakerda. Wadir I MBS Yogyakarta juga menambahkan cerita soal perkembangan Lazismu MBS yang saat ini tidak hanya berkembang dari sisi pendidikan tetapi juga berkembang ke layanan yang lain dan semakin bermanfaat untuk umat.
"Semoga acara ini dapat menghasilkan rumusan yang menginspirasi dan bermanfaat untuk umat," harapnya.
Ketua Lazismu Kabupaten Sleman, Sinta Brata, M.Si dalam sambutannya menyampaikan Rakerda ini juga diikuti oleh mitra-mitra Lazismu Sleman yang akan presentasi dan akan kita tindaklanjuti kerjasama antar pihak. Ia juga menekankan Lazismu harus berpegang pada dua hal penting.
“Lazismu harus senantiasa berpegang pada dua hal yakni proses dan progress,” ujarnya.
Dalam acara pembukaan Rakerda Sleman ini hadir pula Drs. H. Irfan Harris yang mewakili PDM Sleman sebagai Wakil Ketua. Dalam sambutannya, ia memberikan amanat kepada Lazismu Se-Kabupaten Sleman.
“Sebelum berangkat ke sini, saya membaca topik ekonomi sirkular. Kalau melihat Muhammadiyah itu cukup berat. Apakah bisa Muhammadiyah menjalanlan ekonomi seperti itu. Mempertahankan nilai produk itu bersirkulasi tidak merusak sistem, tidak merusak alam dan berkelanjutan.”
Irfan Harris mengisahkan bahwa di zaman Rasulullah SAW dulu, Baitul Mal benar-benar memperhatikan orang-orang yang membutuhkan saat itu. Rasulullah SAW kala itu bisa mencukupi fakir miskin sampai satu tahun. "Sanggupkah lazismu mencukupi selama satu tahun? Kalau sanggup ini akan menjadi luar biasa, kita bisa terus menyantuni fakir miskin dengan beras dan sembako per bulan,” jelasnya
Dalam amanatnya pula, ia berpesan kepada Lazismu Se-Kabupaten Sleman. agar Lazismu bisa seperti di zaman Rasulullah SAW, setidaknya ada 3 hal yang harus dikelola dan terus diperbaiki.
Pertama tata kelola organisasi. Artinya, Lazismu tidak boleh bergerak one man one show, harus bersinergi bersama PDM di pendidikan menggandeng dikdasmen, dan seterusnya.
Kedua, Lazismu harus terus bergerak dan memperbaiki tata kelola usaha. Artinya, dalam penggalian dana dan pentasarufan harus sesuai Syar’I. Misalnya, hati-hati memasukkan golongan fii sabililah. Guru agama di sekolah adalah yang membangun dan memperkokoh kekuatan akidah. Maka harus dimasukkan dan diutamakan, agar guru agama kita cerah dan mencerahkan.
Ketiga, lazismu harus terus maju dan memperbaiki tata kelola keuangan. "Kita wajib WTP, karena setiap transaksi kita harus dipertanggungjawabkan dan tidak boleh lupa dalam pencatatan," ungkapnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow