Berkat Shadaqah Sampah, Masjid Al Muharram Brajan Donasi untuk Palestina dan Air Bersih Gunungkidul
GUNUNGKIDUL – Dalam rangka menebar energi kebaikan, Masjid Al Muharram Brajan melalui program ta’awun dan gerakan shadaqah sampah yang menjadi ciri Masjid di Bantul ini, kemarin menyalurkan 50 truk tangki air bersih ke wilayah Rongkop, Tepus dan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Ketiga daerah tersebut telah mengalami kekeringan yang cukup serius, sehingga Takmir Masjid Al Muharram bersama RISMA Surya Melati dan Relawan Gerakan Shadaqah Sampah melaksanakan program Sedekah Sampah Akbar untuk Air Bersih, Ahad (1/9).
Warga dan Jamaah berduyun-duyun menyetorkan sampah anorganiknya ke Masjid Al Muharram pada bulan lalu. Sampah-sampah tersebut masih memiliki nilai jual dan dari hasil penjualan tersebut, dana yang terkumpul digunakan untuk membeli air bersih yang selanjutnya disalurkan kepada masyarakat di tiga Kecamatan di Gunungkidul.
Tidak hanya sampah rumah tangga seperti kertas, kardus, botol plastik, botol kaca, besi, alumunium, seng semua jenis elektronik, namun juga ada yang mensedekahkan satu unit motor grand extra yang uang hasil penjualannya bisa untuk membeli 11 truk air bersih. Selain itu warga dan jamaah juga ada yang bersedekah dengan uang tunai, sehingga total dana terkumpul mencapai 8 juta lebih dan bisa mendapatkan air bersih sebanyak 50 truk.
Masjid Al Muharram adalah masjid yang sejak lama mengusung konsep ramah lingkungan (Eco Masjid) dan berada di Dusun Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. LPCR PP Muhammadiyah bahkan menunjuk Masjid ini sebagai salah satu Masjid percontohan nasional untuk kategori Masjid ramah lingkungan di bawah PRM Tamantirto Utara.
Sejak 2013, masjid ini mengusung tujuh program Eco Masjid, di antaranya: Arsitektur yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan 100% pencahayaan dari sinar matahari di waktu siang dan udara langsung dari ventilasi jendela yang besar, sehingga tidak menggunakan AC. Kedua, program penghijauan di sekitar Masjid untuk mensuplai oksigen jamaah. Ketiga, memanen air hujan dan air wudhu karena air hujan adalah Rahmat Allah.
Lalu, keempat, gerakan shadaqah sampah berbasis eco-masjid. Kelima, Masjid ramah anak. Keenam, Masjid ramah difable dan ketujuh adalah Masjid yang memiliki PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebagai upaya menggunakan energi terbarukan, energi bersih dan gratis. Sehingga penghematan biaya listrik bisa ditekan dan hanya membayar 50 ribuan saja setiap bulannya.
Sebelumnya, Masjid Al Muharram Brajan juga melaksanakan program "Shadaqah Sampah Akbar untuk Donasi Palestina" di awal bulan Agustus, dan dari penjualan sampah mengumpulkan dana sebanyak 8 juta. Selanjutnya dana tersebut disalurkan seluruhnya ke Palestina melalui LAZISMU. Inilah yang disebut sebagai mengubah sampah menjadi sedekah dan menjadikan sampah menjadi lebih barokah. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow