ads
Asyiknya Ngabuburead dan Meronce Bareng PW IPM DIY

Asyiknya Ngabuburead dan Meronce Bareng PW IPM DIY

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Kata siapa kegiatan literasi itu membosankan, isinya hanya membaca buku saja? Hal itu rupanya tidak berlaku bagi Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) dan Ipmawati yang mampu menghadirkan kegiatan literasi yang gembira dan asyik, dengan menggelar Ngabuburead dan Meronce pada Hari Sabtu (23/3) di Wisdom Park Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Kegiatan yang dihadiri sebanyak 45 orang ini diawali dengan membaca buku masing-masing dalam waktu bersamaan. Buku yang dibaca pun beragam, ada yang membaca novel, biografi, hingga buku pegangan perkuliahannya. Namun, bagi peserta yang tidak membawa buku, maka bisa meminjam buku bacaan yang telah disediakan oleh panitia.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Ketua PW IPM DIY Bidang PIP, Muhammad Attariq Hafidz menyampaikan jika buku-buku yang disediakan oleh panitia merupakan hasil dari donasi dalam program Donasi Buku yang masih dijalankan oleh Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan (PIP) PW IPM DIY.

“Jadi kami juga sejak awal periode hingga saat ini masih membuka Donasi Buku. Nah, salah satu manfaat dari hasil donasi buku tersebut adalah dengan kami salurkan dalam acara Ngabuburead dan Meronce kali ini untuk bisa dipinjam oleh teman-teman yang tidak membawa buku. Sehingga, jika ada orang sekitar yang baru mengetahui kegiatan ini dan mau ikut tapi gak bawa buku pun bisa pinjam,” terang Attariq.

Setelah membaca buku dan saling membagikan insight dari buku yang sudah dibaca, peserta juga diberikan ruang untuk mengasah kreatifitasan mereka untuk meronce manik-manik, yaitu membuat suatu rangkaian dari manik-manik yang berlubang dan dimasukkan ke dalam benang.

Senada dengan Attariq, Ketua PW IPM DIY Bidang Ipmawati, Phieby Eltricia Havee Hazimah menyampaikan jika meronce manik-manik dipilih karena sedang menjadi tren anak muda saat ini dan menjadi salah satu strategi agar kegiatan literasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak muda.

“Kali ini kita pilih meronce manik-manik karena sedang tren sih dikalangan anak muda. Dan karena menjadi tren tentunya akan sangat membantu kegiatan literasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Apalagi meronce manik-manik ini kan juga bisa makin mengembangkan kreatifitas dan kemampuan motoric halus meskipun yang ikut udah remaja,” jelas Phieby.

Phieby juga menyampaikan, kegiatan yang kerap identik dengan persona gender perempuan ini juga diminati oleh peserta laki-laki yang hadir. Bahkan peserta laki-laki menunjukkan antusiasnya yang tidak kalah tinggi dibandingkan peserta perempuan.

Seperti yang diungkapkan Rafi Prama, salah satu peserta laki-laki yang menyampaikan jika dia dan teman-temannya yang hadir dalam kegiatan tersebut bahkan sudah berlatih meronce manik-manik untuk persiapan kegiatan Nagbuburead dan Meronce kali ini.

“Saya sama beberapa temen-temen yang dateng ke sini sebelumnya udah latian beberapa hari sebelumnya. Soalnya kita emang lagi tertarik dan antusias sama tren meronce manik-manik ini,” ucap Rafi.

Hasil meronce pun beragam, dari cincin, gelang, kalung, hingga gantungan kunci. Selanutnya kegiatan ditutup dengan pembagian sejumlah doorprize dan mengunggah foto hasil karya meronce ke Instagram story masing-masing peserta menggunakan template add yours yang tersedia di Instagram PW IPM DIY sebelum nantinya hasil meroncenya boleh dibawa pulang oleh peserta. (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow