PWM DIY Gelar RAKERPIM: Evaluasi, Strategi, dan Penguatan Gerakan Menuju 2025 Berkemajuan
SLEMAN – Jelang memasuki tahun 2025, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) menggelar Rapat Kerja Pimpinan (RAKERPIM) pada Jumat dan Sabtu (13-14/12) di BBPPMPV Seni dan Budaya DI Yogyakarta, Ngaglik, Sleman. RAKERPIM diikuti oleh para pimpinan PWM DIY bersama majelis, lembaga, dan ortom tingkat wilayah.
RAKERPIM ini membahas tentang evaluasi program majelis dan lembaga selama 2023 - 2024, menyusun program untuk 2025, serta pemantapan dan orientasi program kerja. Selain agenda tersebut, juga dibahas hal - hal strategis lainnya yang berkaitan dengan gerak organisasi PWM DIY untuk tahun 2025.
Ketua PWM DIY, Dr. M. Ikhwan Ahada, M.A. pada kesempatan ini mengajak kepada seluruh elemen di PWM serta majelis dan lembaga untuk merenungkan kembali dua tahun terakhir menjalankan amanah pasca muswil;
“Ke depan kita berharap sisa periode ini menjadi waktu yang bermakna dan berkualitas. Pada akhirnya, amanah ini di akhir periode menjadikan umat merasakan kehadiran persyarikatan dan jadi diperhatikan. Sesuai tujuan kita. yaitu nilai - nilai atau value tumbuh dan menjadikan masyarakat (civil society) berkemajuan,” kata Ikhwan.
Ikhwan menekankan pentingnya budaya manajemen yang unggul dalam keberhasilan pengelolaan Majelis dan lembaga di Muhammadiyah. Dalam pandangannya, kepedulian, keramahan dan penampilan menjadi hal yang mutlak untuk diangkat dalam produktivitas.
Fleksibilitas menjadi kerangka produktivitas organisasi, sehingga manajemen organisasi harus profesional tapi di saat bersamaan tetap menjaga orientasi organisasi. Makanya, penguatan aksiologis dan ontologi gerakan dakwah Muhammadiyah\
“(Kita) memberikan kebaikan yang melebihi rata rata layanan pada umumnya sehingga menjadikan Muhammadiyah ini unggul dengan ihsan (terbaik) dan itqan (sempurna),” tutur Ikhwan.
Ikhwan juga menyampaikan oleh - oleh dari Tanwir Muhammadiyah di Kupang pada awal Desember lalu yang menunjukkan watak persyarikatan, yaitu tidak mudah marah dan suka menolong, inklusif, egaliter dan memiliki etos kerja yang baik. Terlebih dengan mengusung tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua” membuat semarak gerak persyarikatan tidak menurun, justru malah semakin naik dan menantang asa untuk menghadirkan kemakmuran untuk semua, sebagaimana tema yang diusung.
Selama dua tahun, kata Ikhwan, PWM DIY berjalan dengan baik. Ke depannya, PWM DIY harus lebih adaptif dan jangka panjang dengan memiliki peta jalan atau road map dengan menanamkan paradigma program yang bersifat berkelanjutan.
“Meskipun, tidak semua yang kita lakukan sekarang akan membuahkan hasil, tetapi kita harus memastikan hasilnya akan bisa dipanen pada periode berikutnya,” ujar Ikhwan.
Dari sini, Ikhwan mendorong agar PWM DIY yang meskipun hanya punya lima daerah, tetapi mampu tampil dengan menggembirakan dan menghadirkan sesuatu yang berkualitas bagi persyarikatan dan bangsa. Dengan prinsip, “kecil dengan tampil cantik” serta organisasi yang menggembirakan dan berkualitas melalui tata kelola Sekretariat, keuangan, jejaring organisasi, dan tata kelola rapat yang tepat.
"Maka, delapan program prioritas hasil Musyawarah Wilayah ke-13 DIY harus menjadi prioritas dari seluruh majelis, lembaga, dan ortom di lingkungan PWM DIY," tandas Ikhwan.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow