ads
Lima Kantor LAZISMU Wilayah ini Siap Implementasikan Program Kampung Berkemajuan

Lima Kantor LAZISMU Wilayah ini Siap Implementasikan Program Kampung Berkemajuan

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Lima kantor LAZISMU wilayah ini menandatangi komitmen untuk mewujudkan ‘Kampung Berkemajuan’ dalam agenda Rakernas Lazismu 2025 yang digelar di Yogyakarta dari tanggal 29 November – 1 Desember 2024.

Mereka adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Lampung. 

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Rakernas LAZISMU 2025 yang mengusung tema “Sinergi Kebajikan Untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs” ini merupakan ikhtiar mendukung dan melengkapi capaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Ketua Badan Pengurus LAZISMU Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan bahwa Kampung Berkemajuan adalah sebuah program unggulan dan strategis dari LAZISMU yang memiliki kajian kawasan berbasis partisipasi kebutuhan masyarakat.

Program Kampung Berkemajuan ini, imbuh Mujadid Rais, merupakan rencana jangka panjang yang direncanakan sejak terbitnya renstra 2021-2025. “Program Kampung Berkemajuan ini akan dilaksanakan sesuai dengan kekhasan wilayah masing-masing,” ucapnya.

Mujadid Rais mengatakan, jika kelima wilayah tersebut telah berjalan dan memberikan dampak yang bagus dalam prosesnya, maka aka nada wilayah lainnya yang bersiap untuk melakukan hal yang sama. Sehingga nanti perkembangannya bisa dijadikan pertimbangan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam menilai peran strategis inovasi sosial yang menjadi bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah.

Mengenai Program Kampung Berkemajuan, Praktisi dan Peneliti dari Filantropi Indonesia, Hamid Abidin menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh Lazismu memerlukan strategi untuk mencapai tujuannya.

Menurutnya, LAZISMU dengan program unggulan Kampung Berkemajuan berperan sebagai lembaga yang tumbuh dari masyarakat sipil lewat gerakan filantropi Islam, posisinya hanya mendukung dan melengkapi SDGs. 

“Karena itu tidak semua capaian dan indikatornya dapat dilakukan LAZISMU semuanya. Jadi jangan sampai terjebak. Dalam konteks filantropi, lembaga seperti Lazismu memiliki peran strategis untuk melengkapi peran pemerintah, bukan mengambil alih,” jelasnya pada Sabtu (30/11).

Hamid mengilustrasikannya seperti program makan gratis, di mana program makan gratis dapat didukung dengan membangun kebun komunitas yang melibatkan masyarakat setempat untuk memastikan keberlanjutan.

“Filantropi juga dapat berperan dalam advokasi dan membuka akses komunitas terhadap program pemerintah, seperti pelatihan dan sertifikasi untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMD),” katanya.

Hamid menyebut, beberapa program LAZISMU yang mendukung SDGs sudah berjalan dengan baik, misal bisa dibuat seperti Green Qurban yang menggabungkan kegiatan berkurban dengan penanaman pohon. Program Jumat Berkah juga dapat ditingkatkan dengan menambahkan edukasi gizi seimbang.

“Perlu ada rekomendasi agar LAZISMU lebih berorientasi pada dampak program, tidak hanya pada output. Sebagai contoh, laporan program sebaiknya memuat data peningkatan pendapatan penerima manfaat atau jumlah masyarakat yang teredukasi. 

Dengan mengintegrasikan elemen SDGs pada program-program yang sudah ada, LAZISMU dapat memberikan kontribusi signifikan pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” pungkasnya.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow