Sidang Tanwir Digelar, Awali Rangkaian Muktamar ke-48

Sidang Tanwir Digelar, Awali Rangkaian Muktamar ke-48

Smallest Font
Largest Font

SURAKARTA – Muktamar Muhammadiyah ke – 48 akhirnya dimulai, pada hari Jumat (18/11). Diawali dengan Sidang Tanwir Pra – Muktamar di Auditorium Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Para peserta Sidang Tanwir terdiri dari anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, perwakilan pimpinan organisasi otonom tingkat pusat, dan perwakilan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Total ada sekitar 201 peserta yang hadir pada Sidang Tanwir kali ini.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sidang Tanwir dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Pada kesempatan yang sama, ia juga menyampaikan beberapa amanat di hadapan forum Sidang Tanwir Pra-Muktamar.

Pertama, untuk menjalankan amanah di Muhammadiyah ditopang oleh semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Bagi Haedar, menjadi Ketua Umum merupakan amanah berat, dan oleh karena itu, dirinya harus menjaga ritme organisasi agar tetap pada jalur edar yang benar, sekaligus mempererat tali silaturahim antar komponen Persyarikatan. Meskipun sesekali terjadi dinamika dalam roda organisasi.

“Mencoba menjalankan amanat dengan semangat kebersamaan membangun kepemimpinan kolektif kolegial yang tersistem. Amanah ini kami jalankan dengan kekompakan dan kebersamaan dalam spirit bahwa yang berpondasi pada iman. Memang selalu ada dinamika, tetapi dinamika itu dapat dihadapi karena kami bersama dan kami berbagi,” kata Haedar.

Ia juga menambahkan jika Sidang Tanwir ini merupakan Tanwir terakhir dalam periode 2015-2020. “Insya Allah besok kita pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk selanjutnya melaksanakan Muktamar sampai tanggal 20 November 2022,” jelasnya.

Dalam amanatnya juga, Haedar mengingatkan bahwa gerak Muhammadiyah saat ini dan ke depan akan menghadapi banyak masalah dan tantangan baru. Mulai dari pokok pikiran dalam dokumen Laporan Program Muhammadiyah 2022-2027, Risalah Islam Berkemajuan, dan Isu-isu Strategis adalah tantangan yang bersifat prediktif, maka harus segera dicari solusinya sedari saat ini dan di sini, dari pusat hingga daerah.

Terkait dengan Sidang Tanwir pada hari ini, Haedar menyampaikan Muhammadiyah memiliki kelenturan yang dinamis, terutama dalam beradaptasi dengan teknologi. Maka dari itu, pemilihan calon Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Sidang Tanwir ini menggunakan sistem e-voting.

Menurutnya, Muhammadiyah menjadi pelopor pertama organisasi yang menerapkan sistem itu. Jadi, ia mengimbau seluruh peserta Sidang Tanwir agar tidak perlu cemas dengan hal-hal yang negatif, karena di balik sistem itu ada amanah, ada integritas warga, kader dan pimpinan Muhammadiyah.

“Semoga Tanwir ini menjadi Tanwir yang sebagaimana namanya lembaga permusyawaratan yang cerah mencerahkan, bermartabat dengan semangat yang sama. Besok tetap menjadi yang bermartabat kemajuan bagi Persyarikatan kita bersama,” pungkas Haedar.

Agenda dalam Sidang Tanwir kali ini adalah Pengesahan Calon Sementara Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022– 2027, Pengesahan Agenda Muktamar, Pemilihan Calon Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022–2027, dan Pengesahan Calon Tetap Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Masa Jabatan 2022–2027.

Sidang Tanwir juga akan memilih 39 nama sebagai calon anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selanjutnya, nama-nama terpilih ini nanti akan dibawa ke arena Muktamar untuk dipilih oleh peserta Muktamar, kemudian diambil 13 nama sebagai calon anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang baru. Setelah terpilih, ke-13 nama ini nanti bermusyawarah menetapkan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow